Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam dua tahun terakhir, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) gencar melakukan akuisisi. Pada November 2017 lalu, BRI mengumumkan telah membeli 35% saham Bahana Artha Ventura (BAV).
Pada saat itu BRI menjelaskan akuisisi modal ventura ini bertujuan untuk mengoptimalkan penyaluran pembiayaan modal kerja. Selain itu akuisisi ini diharapkan bisa membantu mengoptimalkan debitur untuk naik kelas.
Kemudian, akuisisi oleh BRI ini pun berlanjut pada September 2018, BRI mengumumkan dua akuisisi anak usaha Danareksa. Dua anak usaha Danareksa yang diakuisisi ini adalah 65% saham Danareksa Sekuritas dan 35% saham Danareksa Invesment Management.
Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI ketika ditemui di Nusa Dua Bali, Kamis (11/10) menjelaskan, beberapa langkah akuisisi ini bertujuan agar BRI bisa menyediakan layanan keuangan terintegrasi.
“Kami mempunyai banyak cabang, kami ingin optimalkan layanan dan produk yang ditawarkan di cabang kami,” kata Haru. Untuk akuisisi perusahaan sekuritas, BRI ingin menangkap peluang bisnis pengelolaan transaksi saham untuk investor retail.
Apalagi saat ini ada program yuk nabung saham dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kesadaran nasabah menurut Haru semakin tinggi untuk menyisihkan sebagian sahamnya untuk investasi.
Sebagai gambaran, saat ini nasabah BRI sudah lebih dari 50 juta ini menurut Haru merupakan potensi market yang cukup besar untuk dilakukan cross selling produk. Nantinya cabang BRI yang ada di beberapa kota akan disediakan gerai saham sehingga masyarakat luar Jawa bisa lebih mudah untuk melakukan investasi.
Untuk Danareksa Investment Manajemen ini nantinya akan diintegrasikan dengan bisnis pensiun BRI.
Menurut Haru, proses akuisisi Danareksa Sekuritas dan Danareksa Investment Management ini masih dalam proses. BRI juga masih menunggu izin dari OJK terkait akuisisi ini. Diharapakan di Desember 2018 akuisisi ini sudah selesai dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News