kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   17.000   0,90%
  • USD/IDR 16.296   -70,00   -0,43%
  • IDX 7.065   -110,75   -1,54%
  • KOMPAS100 1.025   -19,53   -1,87%
  • LQ45 796   -18,81   -2,31%
  • ISSI 225   -1,20   -0,53%
  • IDX30 416   -10,01   -2,35%
  • IDXHIDIV20 494   -14,82   -2,91%
  • IDX80 115   -2,20   -1,87%
  • IDXV30 119   -2,04   -1,69%
  • IDXQ30 136   -3,44   -2,46%

Great Eastern: Penurunan Suku Bunga Bisa Membawa Angin Segar bagi Asuransi Properti


Minggu, 01 Juni 2025 / 13:51 WIB
Great Eastern: Penurunan Suku Bunga Bisa Membawa Angin Segar bagi Asuransi Properti
ILUSTRASI. Marketing Director Great Eastern General Insurance Indonesia Linggawati Tok. PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) menilai penurunan BI Rate jadi 5,50% berpotensi membuat lini asuransi properti bertumbuh.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) menilai penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang menjadi sebesar 5,50% bisa saja menjadi angin segar dan berpotensi membuat lini asuransi properti bertumbuh.

Marketing Director Great Eastern General Insurance Indonesia Linggawati Tok mengatakan hal itu karena bisa mendorong permintaan atas produk asuransi properti seiring meningkatnya aktivitas di sektor properti.

Meski ada peluang pertumbuhan, dia bilang adanya faktor pelemahan daya beli masyarakat diyakini membuat penurunan suku bunga tak akan terlalu berdampak besar untuk menaikkan kinerja asuransi properti.

Baca Juga: Pendapatan Premi Asuransi Properti Tugu Insurance Tumbuh pada Kuartal I-2025

"Dengan adanya penurunan daya beli masyarakat yang terlihat dari data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 turun sebesar 1,04%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sepertinya penurunan suku bunga tidak akan terlalu berdampak pada peningkatan asuransi properti," ucapnya kepada Kontan, Sabtu (31/5).

Lebih lanjut, Linggawati menerangkan perusahaan asuransi umum perlu mewaspadai beberapa tantangan yang bisa mempengaruhi kinerja asuransi properti pada tahun ini, di antaranya terkait bencana alam. Dia mencontohkan kejadian banjir besar yang terjadi di Indonesia pada awal 2025 berdampak langsung pada profitabilitas perusahaan asuransi.

"Oleh karena itu, perusahaan asuransi perlu menerapkan manajemen risiko lebih ketat terkait akumulasi risiko banjir," tuturnya.

Sementara itu, Linggawati mengatakan GEGI mencatat perolehan premi dari lini asuransi properti pada kuartal I-2025 mencapai Rp 188 miliar. Nilai itu tumbuh 5%, jika dibandingkan pendapatan premi pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Dia menyampaikan pendapatan premi terbesar masih disumbang dari sektor korporasi atau sektor industri komersial sebesar 70%, sedangkan sektor ritel sebesar 25%, dan sektor asuransi rumah tinggal sebesar 5%.

Baca Juga: Menilik Kinerja Asuransi Properti pada Kuartal I-2025

Untuk 2025, Linggawati menerangkan GEGI menargetkan pendapatan premi untuk asuransi properti sebesar Rp 533 miliar. Nilai itu tumbuh 7%, jika dibandingkan pencapaian tahun lalu. Untuk mencapai target itu, dia mengatakan ada beberapa strategi yang akan dilakukan GEGI.

Strateginya, yaitu fokus pada retail dan UMKM, membangun kerja sama strategis dengan intermediary yang memiliki portfolio properti, inovasi produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan di pasar terkait gaya hidup, dukungan reasuransi yang kuat, serta penguatan saluran distribusi agensi dan juga digital, 

"Ditambah melakukan peningkatan pelayanan dan kepuasan pelanggan dengan kecepatan dalam pembayaran klaim," kata Linggawati.

Sebagai informasi, data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat lini asuransi properti membukukan pendapatan premi sebesar Rp 30,36 triliun pada 2024. Nilai itu tumbuh 14,7%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×