Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grup Modalku, platform pendanaan digital Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Asia Tenggara mengumumkan pembelian kembali Employee Stock Option Plan atau Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan (ESOP) bagi karyawan perusahaan serta mantan karyawan senilai US$ 16 juta atau sekitar Rp 229,3 miliar.
Pembelian kembali ESOP menandai keempat kalinya kebijakan ini dilakukan oleh Grup Modalku. Sebelumnya, para karyawan dan mantan karyawan perusahaan telah menguangkan saham ESOP senilai US$ 3,5 juta atau sekitar Rp 50,1 miliar.
Reynold Wijaya, selaku Co-Founder Funding Societies dan CEO Modalku Indonesia menyampaikan bahwa, kebijakan ESOP dari Grup Modalku dirancang untuk menciptakan inklusivitas dan kesetaraan.
"Di bawah skema pembelian kembali, seluruh karyawan saat ini dan mantan karyawan yang memenuhi syarat, memiliki hak untuk menjual saham mereka tanpa potongan pada harga saham Seri C+ kepada investor yang masuk, dibandingkan dengan potongan 20% di industri pada umumnya. Karyawan juga dapat memilih untuk mempertahankan ESOP mereka atau mengubah ESOP pribadi menjadi saham dan secara efektif menjadi pemegang saham," jelas Reynold, Rabu (16/3).
Baca Juga: Pemain Fintech Usul Bunga Pinjaman Dinaikkan Kembali, Ini Besarannya
Jika dilihat dari total karyawan Grup Modalku, terdapat banyak karyawan yang telah memenuhi syarat untuk mengikuti kebijakan ESOP, termasuk karyawan baru. Perusahaan menawarkan 50% dari total gaji tahunan dalam pembagian ESOP bagi karyawan baru yang memenuhi syarat, nilai yang juga lebih tinggi dari standar industri.
Grup Modalku juga menekankan penerapan kebijakan ESOP perusahaan bagi karyawan yang loyal. Karyawan yang memenuhi syarat akan mendapatkan ESOP setiap 2 tahun masa kerja di perusahaan. Lebih dari 120 karyawan saat ini dan mantan karyawan sejak berdirinya Grup Modalku telah menerima hadiah uang tunai dari pembelian kembali saham ini.
“Hal ini mungkin sesuatu yang klise, tetapi sumber daya manusia adalah kunci dari Grup Modalku. Kami sangat bersyukur atas kepercayaan dan dedikasi mereka untuk mewujudkan visi kami dalam memberdayakan UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara, termasuk dari anggota tim kami saat ini, dan terutama dari anggota tim pendiri Grup Modalku di setiap negara yang masih bersama kami, juga tim yang telah meninggalkan kami setelah memberikan kontribusi positif, serta orang-orang yang bergabung kembali bersama kami," ungkap Reynold.
Pihaknya memutuskan untuk melakukan pembelian kembali tanpa diskon dibandingkan dengan diskon 20% pada umumnya, setara dengan belasan miliar rupiah dalam pembayaran tunai. Hal ini sebagai wujud apresiasi kami kepada tim. Saya juga sangat senang ketika mendengar beberapa anggota tim berbagi cerita terkait rumah pertama yang mereka miliki dari keuntungan ESOP mereka," tambahnya.
Baca Juga: Gagal Melantai di bursa AS, Induk Kredivo Maish Berupaya Menjadi Perusahaan Publik
Bahkan menurutnya, sebelum putaran Seri C+, selama tahun 2021, Grup Modalku mencatat tingkat pengurangan karyawan terendah serta tingkat kebahagiaan/kepuasan karyawan tertinggi sejak perusahaan didirikan.
Terlepas dari dampak COVID-19, pihaknya telah mengambil langkah-langkah nyata yang diterapkan untuk mengapresiasi tim kami melalui berbagai inisiatif termasuk komunikasi internal, pembelajaran dan pengembangan karyawan, serta ESOP.
"Selanjutnya, target kami adalah meningkatkan kenyamanan lingkungan kerja bagi karyawan yang juga berperan sebagai orang tua. Beberapa langkah yang telah kami ambil adalah menyediakan tunjangan keluarga yang lebih baik dan membuka kesempatan untuk posisi paruh waktu dengan jam kerja yang lebih fleksibel,” katanya.
Pengumuman ini disampaikan Grup Modalku setelah Ronde Pendanaan Seri C+ yang diterima perusahaan senilai US$ 144 juta atau sekitar Rp 2,06 triliun yang dipimpin oleh SoftBank Vision Fund 2 dan investor-investor lain seperti VNG Corporation, Rapyd Ventures, EDBI (investor global yang berbasis di Asia), Indies Capital, K3 Ventures, dan Ascend Vietnam Ventures.
Grup Modalku juga menerima fasilitas dana pinjaman sebesar US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,15 triliun dari pendana institusi di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia. Sebagian besar dari dana yang telah terkumpul ini akan digunakan untuk meningkatkan layanan usaha bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di kawasan Asia Tenggara.
Total pendanaan yang didapat adalah sebesar US$ 294 juta atau sekitar Rp 4,21 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News