kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Grup Optima Siap Melepas 70% Saham AJN


Selasa, 23 Maret 2010 / 10:53 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Johana K.

JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Nusantara (AJN) bersiap memiliki bos baru. Pemilik saham mayoritas, yakni Grup Optima, siap melepas kepemilikan saham di AJN.

Direktur Utama AJN Hero Samudra mengungkapkan, Grup Optima akan melepas 70% kepemilikan sahamnya. Nilai transaksi saham Optima diperkirakan Rp 65 miliar, lebih besar Rp 17 miliar dari nilai awal Optima menyuntikkan modal ke AJN, pada 2007 silam, yakni Rp 48 miliar.

Hero bilang, proses pelepasan saham Optima pada investor baru sudah final dan tinggal menunggu persetujuan dari regulator. "Kami perkirakan proses di regulator bisa selesai akhir bulan ini," kata Hero, Senin (22/3).

Menurut Hero, saat ini sudah ada lima calon investor yang siap meminang saham tersebut. "Semua dari kelompok usaha lokal yang bergerak di sektor non-keuangan," katanya. Sayang, Hero enggan menyebutkan nama-nama investor tersebut dengan alasan masih menunggu persetujuan dari regulator.

Apabila proses di regulator selesai, kelima investor itu akan diseleksi dan AJN tentu akan mencari mitra yang serius dengan kecocokan harga. "Bukan masalah harga saja, kami juga mempertimbangkan keseriusan mereka untuk membesarkan AJN," imbuh Hero, tegas.

Dengan begitu, sang investor harus siap menyehatkan AJN. Sebab, risk based capital (RBC) AJN saat ini belum memenuhi standar kesehatan perusahaan yang ditetapkan regulator. Artinya RBC AJN saat ini berada di bawah 120%. "Ya minimal bisa 120%, bahkan RBC kami targetkan tahun ini bisa mencapai 270%," kata Hero.

Tujuan pelepasan saham Optima ini sejatinya untuk penyehatan bisnis AJN. "Kami ingin AJN bisa lebih bisa bersaing dengan asuransi jiwa lainnya," kata dia.

Tahun ini, AJN menargetkan perolehan premi senilai Rp 450 miliar. Tahun lalu, perolehan premi AJN mencapai Rp 208 miliar, naik dari perolehan tahun 2008 sebesar Rp 140 miliar. Sayang, laba AJN justru turun. Salah satu penyebabnya adalah biaya operasional yang tinggi.

Saat ini AJN berbekal modal sendiri sendiri Rp 60 miliar. Masuknya investor baru diharapkan bisa memperkuat permodalan AJN.
Hero mengatakan, modal yang ada sekarang bisa ditingkatkan menjadi Rp 150 miliar. "Modal tersebut akan kami gunakan untuk membuat produk baru, memperkuat teknologi informasi (TI), serta memperluas jaringan kantor AJN," ujar Hero.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×