Reporter: Adhitya Himawan, Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Setelah sempat booming, pasar properti kurang bergairah di tahun ini. Agar pasar properti kembali menggeliat, sejumlah bank berlomba menawarkan kredit pemilikan rumah (KPR) berbunga miring. Maklum, bunga tinggi menjadi salah satu faktor yang menurunkan minat masyarakat membeli poperti.
Dengan menurunkan bunga, harapannya, minat masyarakat memburu properti kembali naik dan ujungnya permintaan kredit properti pun bisa mengalir lagi.
Merujuk data Bank Indonesia (BI), selama periode Januari - April 2015, beberapa bank memang telah menurunkan suku bunga dasar kredit (SBDK) KPR.
Ambil contoh, Bank Permata. Pada Januari 2015 lalu, Bank Permata masih memasang SBDK KPR sebesar 12,50%. Per April 2015, SBDK KPR Bank Permata sudah turun menjadi 12,25%.
Setali tiga uang, PT Bank Internasional Indonesia Tbk juga memangkas SBDK KPR di bulan April 2015 menjadi 11,50%. Di awal tahun ini, SBDK KPR BII dibanderol 11,75%. Hal yang sama juga dilakukan PT Bank Bukopin Tbk. Bank Bukopin menurunkan SBDK KPR dari 13,25% di Januari menjadi 13,09% pada April 2015.
Bank lain yang mengecilkan SBDK KPR adalah PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Per Januari 2015, SBDK KPR BCA tercatat 10,50%. Di bulan April 2015, SBDK KPR BCA turun menjadi 10,25%, sama seperti bulan sebelumnya.
Malah, sejak Februari 2015, bank milik Grup Djarum ini menawarkan program KPR BCA Fixed & Cap dengan bunga satu digit. Nasabah yang mengikuti program promosi tersebut bisa menikmati bunga tetap 8,88% selama tiga tahun. Di tahun ke empat dan kelima, bunga yang dibayar nasabah adalah cap 9,99%.
"Program ini menawarkan suku bunga yang sangat menarik," kata Kepala Divisi Konsumer Bank BCA, Felicia Mathelda Simon. Dengan penurunan bunga KPR itu, BCA bergarap, bisa mendongkrak permintaan KPR.
Sejurus dengan BCA, PT Bank CIMB Niaga Tbk juga menurunkan SBDK KPR sebesar 25 basis poin. Alhasil, per April 2015, SBDK KPR Bank CIMB Niaga menyusut menjadi 12,25%.
Head of Consumer Lending Bank CIMB Niaga Tony Tardjo mengakui, penyaluran KPR memang kurang menggembirakan. Pertumbuhan kredit tak sesuai target. "Untuk itu, strategi kami untuk memberikan tingkat bunga yang kompetitif," kata Tony.
Salah satu promo bunga murah yang diluncurkan oleh Bank CIMB Niaga adalah suku bunga tetap selama 1 tahun sebesar 8,88%. "Suku bunga tersebut sangat membantu pertumbuhan bisnis KPR kami," kata Tony.
Di sisi lain, ada juga bank-bank yang tidak mengutak-atik SBDK KPR dalam empat bulan pertama tahun ini. Ambil contoh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk yang memasang SBDK KPR sebesar 10,25% hingga April 2015.
Bank pelat merah lai yang mempertahankan SBDK KPR adalah PT Bank Mandiri Tbk yakni di level 11%. Kendati begitu, Direktur Konsumer Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, pihaknya mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga KPR pada semester kedua tahun ini dalam rangka menjaga pertumbuhan KPR.
Namun, Hery belum bisa membeberkan berapa besar Bank Mandiri akan memangkas bunga KPR. Sebab untuk menurunkan bunga, Bank Mandiri masih harus menghitung-hitung beberapa biaya seperti biaya dana. "Masih dalam kajian," imbuh Hery.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News