Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah Bank Pembangunan Daerah (BPD) mencatatkan perbaikan kinerja laba bersih pada tahun lalu, meskipun ada juga BPD yang mengalami penurunan kinerja menutup tahun buku 2023.
Ambil contoh PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) sebagai bank pentolan di industri BPD tercatat mengalami penurunan laba bersih tahun lalu yang sebesar hingga 22,80% YoY menjadi Rp 1,78 triliun pada tahun 2023.
Dari sisi intermediasi, BJB masih mencatatkan pertumbuhan kredit 8,05% YoY menjadi Rp 125,08 triliun pada 2023, naik dari Rp 115,76 triliun pada tahun 2022. Dana Pihak Ketiga (DPK) bank juga tercatat Rp 136,61 triliun, naik 4,17%. Dana murah atau current account savings account (CASA) BJB juga naik 3,37% menjadi Rp 56,55 triliun pada 2022.
Alhasil total aset bank BJB secara konsolidasi masih mampu naik 3,89% menjadi Rp 188,29 triliun pada 2023.
Sementara itu, PT BPD Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) juga mengalami penurunan laba bersih 4,66% YoY menjadi Rp 1,47 triliun pada tahun lalu, namun penyaluran kredit Bank Jatim tumbuh tinggi hingga 18,54% YoY. Meskipun DPK terlihat menurun 5,10% YoY menjadi Rp 75,84 triliun
Baca Juga: Sejumlah Bank Bakal Tetap Menjaga Rasio NIM Tinggi
Meski dua BPD pentolan tersebut mengalami penurunan laba bersih, namun manajemen masih optimistis dapat mengerek kinerja positif tahun ini.
"Tahun lalu memang tekanan dari suku bunga terasa sepanjang tahun, dan kita harapkan sejalan dengan proyeksi suku bunga di tahun ini akan melandai di semester kedua sejalan dengan kebijakan BI, sehingga ada ruang lebih longgar bagi perbankan dalam hal biaya dana," kata Yuddy Renaldi, Direktur Utama Bank BJB kepada Kontan.co.id, Kamis (21/3).
Lebih lanjut Yuddy menilai tahun ini untuk kredit, BJB akan lebih selektif, mengingat tantangan yang ada saat ini adalah berkaitan dengan kualitas aset.
"Kami optimistis secara total pertumbuhannya kami proyeksikan minimal 8% menyesuaikan dengan perkembangan ekonomi dan potensi yang ada," kata dia.
Sementara itu untuk segemn DPK, Yuddy menyebut pihaknya akan mengupayakan pertumbuhannya mengimbangi pertumbuhan kredit dengan menjaga rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) yang optimal.
Baca Juga: Perkuat Tata Kelola, BUMD Diharapkan Tak Jadi Beban Pemda
Seiring dengan target pertumbuhan kredit, BJB juga akan menjaga rasio permodalan (CAR) pada level 18%-18.5% tahun ini.
"CAR akan kami jaga melalui obligasi subordinasi untuk tier-2 nya dan juga obligasi perpetual yang akan kami coba kembali exercise di tahun ini untuk tier-1," kata dia.
Yuddy yang juga Ketua Asosiasi Bank Daerah (Asbanda) mengatakan tahun ini BPD dihadapkan pada banyak tantangan, selain berupaya untuk memenuhi permodalan melalui konsolidasi Kelompok Usaha Bersama (KUB), BPD juga dihadapkan pada mahalnya biaya dana hingga penyaluran kredit yang lebih hati-hati.
Di sisi lain, sejumlah BPD juga masih banyak yang mencatatkan pertumbuhan kinerja laba bersih pada tahun lalu.
Baca Juga: BJB Gaet Verihubs Percepat Proses Onboarding Digital, Targetkan 1 Juta Pengguna Baru
Ambil contoh PT BPD Banten Tbk (Bank Banten) yang berhasil membalikkan rugi jadi laba menutup tahun buku 2023. Bank ini berhasil memperoleh laba bersih Rp 27,29 miliar dari sebelumnya menderita rugi bersih Rp 249,37 miliar pada tahun 2022.
Kinerja bisnis Bank Banten tidak terlepas dari penyaluran kredit yang naik tipis menjadi Rp 3,33 triliun pada 2023, dari sebelumnya Rp 3,31 triliun pada tahun 2022. Bank Banten juga mencatatkan pemulihan dari penyisihan kerugian penurunan nilai aset bank sebesar Rp 17,49 miliar pada 2023.
Dari sisi pendanaan, Bank Banten telah meraup DPK hingga Rp 3,73 triliun pada 2023, meskipun jumlahnya turun 10,27% yoy.
"Saat ini Bank Banten terus membangun kepercayaan publik dengan meningkatkan performa bisnis dan pelayanan perbankan, berbagai upaya pembenahan tata kelola dan kinerja yang dilakukan segenap insan Bank Banten dengan terus mengedepankan prinsip kehati-hatian agar selalu dalam kondisi sehat, likuid dan solvent," terang Direktur Utama Bank Banten, Muhammad Busthami.
Baca Juga: Industri BPR Tetap Tumbuh Kuat Meski Banyak yang Ditutup
Ada juga Bank DKI yang berhasil mencatat perolehan laba bersih yang tumbuh 8,63% YoY menjadi Rp 1,02 triliun pada tahun 2023 lalu,
Kredit Bank DKI juga tumbuh 7,50% menjadi Rp52,00 triliun dari sebelumnya Rp48,37 triliun pada tahun 2022.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto mengatakan, pihaknya akan tetap mempertahankan capaian kerja tahun lalu secara berkelanjutan. Pihaknya menyebut Bank DKI akan terus menjaga momentum pertumbuhan ini dengan pencapaian kinerja yang positif terus menghadirkan inovasi layanan dan jasa perbankan digital serta penerapan ESG secara terintegrasi pada aktivitas perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News