Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat
Kehati-hatian juga mendorong semakin minimnya penyaluran pembiayaan. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance), misalnya, memutuskan untuk melangkah hati-hati dengan membatasi sementara lini produk pembiayaannya selama kuartal II-2020.
“Ini mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan pada semester I tahun ini, dimana nilai piutang pembiayaan bersih turun 9,5% yoy dari Rp16,46 triliun menjadi Rp 14,90 triliun, serta nilai pendapatan yang turun 2,75% yoy dari Rp 2,51 triliun menjadi Rp 2,43 triliun,” ujar Finance Director dan Corporate Secretary BFI Finance, Sudjono.
Oleh sebab itu, laba BFIN mengalai kontraksi 51,89% yoy dari Rp 690,16 miliar menjadi Rp 332,03 miliar di paruh pertama 2020. NPF perusahaan juga meningkat dari 1% di Juni 2019 menjadi sebesar 3,7% di akhir Juni 2020.
“Meskipun terdapat peningkatan NPF, kami tetap melakukan manajemen keuangan dan manajemen risiko yang berhati-hati, dimana pencadangan kerugian piutang telah ditingkatkan secara masif untuk mengantisipasi potensi kerugian piutang yang akan timbul di semester II,” ujar Sudjono.
Baca Juga: Strategi perusahaan multifinance tekan biaya operasional di masa pandemi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News