kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Strategi perusahaan multifinance tekan biaya operasional di masa pandemi


Senin, 03 Agustus 2020 / 22:15 WIB
Strategi perusahaan multifinance tekan biaya operasional di masa pandemi
ILUSTRASI. Costumer Service perusahaan pembiayaan Mandiri Tunas Finance (MTF) melayani nasabah di MTF Costumer Executive Lounge, Jakarta, Senin (13/4/2020).?MTF mencatat kenaikan kinerja pembiayaan sebesar 5% di sepanjang triwulan pertama tahun 2020 dibandingkan per


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pandemi covid-19 yang belum tertuntaskan membuat beban industri multifinance ikut meningkat. Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Per Mei 2020 beban operasional multifinance mencapai Rp 41,724 triliun, sedangkan periode yang sama tahun lalu hanya Rp 36,377 triliun. Artinya, beban multifinance naik Angka ini naik 14,69%.

Masih mengacu data OJK, tercatat beban terbesar datang dari beban bunga. Dimana, Mei 2020 beban bunga multifinance mencapai Rp 10,856 triliun.

Baca Juga: Intip jurus multifinance menekan biaya operasional di tahun ini

Hanya saja, jika dibandingkan dengan Mei tahun lalu angka ini mengalami penurunan. Tercatat, beban bunga multifinance tahun lalu Rp 11,664 triliun.

Menghadapi situasi tersebut, PT Mandiri Tunas Finance (MTF) memasang strategi. Dalam menekan biaya operasional, MTF memilih untuk menunda project digitalisasi dan pembukaan cabang baru.

Direktur Keuangan MTF Armendra menjelaskan, penundaan ini dilakukan sampai tahun depan, guna mengamati situasi sekaligus menekan pembiayaan operasional.

Baca Juga: Wabah corona membuat pembiayaan syariah multifinance lesu

“Merujuk data tahun lalu, biaya operasional kita sebesar Rp 935 miliar, sehingga tahun ini akan di tekan menjadi Rp 827 miliar, turun 12%. Terkait beban terbesar MTF, ada di kategori tenaga kerja. Dimana komponen biaya tenaga kerja 60% dari biaya operasional, 25% lainnya administrasi operasional kantor dan 15% terkait biaya maintance account,” ujar Armendra kepada Kontan.co.id (3/8).




TERBARU

[X]
×