Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi akuisisisi saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) oleh Bangkok Bank Public Company Limited menurut informasi dari pelaku pasar dilakukan pada hari ini (18/5) atau besok (19/5) dengan harga Rp 1.396.
Bangkok Bank akan mengakuisisi kepemilikan dari dua pemegang saham mayoritas BNLI yakni PT Astra International Tbk (ASII) dan Standard Chartered Bank.
Baca Juga: Ini 10 saham terbesar yang diborong investor asing dalam sepekan
Saat dikonfirmasi, Head of Investor Relations PT Astra International Tbk Tira Ardianti mengatakan, sejauh ini belum ada informasi yang bisa disampaikan Astra selaku pemegang saham Bank Permata.
"Saya juga tidak mengomentari rumor. Semua akan diumumkan jika sudah waktunya," ujat Tira pada Kontan.co.id, Senin (18/5).
Seperti diketahui, harga akuisisi saham Bank Permata telah turun dari 1,77 kali book value menjadi 1,63 kali book value. Sehingga nilai transaksi ini diperkirakan menjadi Rp 34 triliun dari sebelumnya Rp 37 triliun.
Baca Juga: Hati-hati, beban utang luar negeri Indonesia meningkat
Perubahan harga pembelian tersebut berdasarkan Amendment Letter yang ditandatangani oleh pemegang saham Bank Permata dengan Bangkok Bank pada 20 April 2020.
Harga tersebut berdasarkan nilai buku yang diterbitkan Bank Permata untuk periode 31 Maret 2020.
Atas dasar harga CSPA dengan nilai per lembar saham yang ditransaksikan sebesar Rp 1.498 per saham, maka total dana yang dikeluarkan Bangkok Bank mencapai Rp 37,43 triliun.
Baca Juga: Cari bunga deposito di atas 6%? Lihat daftarnya di sini
Amendment Letter itu mengubah perjanjian sebelumnya yang disepakati dalam conditional share purchase agreement (CSPA) yang diteken pada 12 Desember 2019. Saat itu valuasi berdasarkan book value 1,77 kali, mengacu pada laporan keuangan Bank Permata 30 September 2019.
Dalam rilis yang disampaikan oleh Standard Chatered, perusahaan memperkirakan dapat mengantongi dana sekitar Rp 17 triliun atau sekitar US$ 1,06 miliar. Dengan asumsi Astra juga mendapatkan dana dari penjualan saham berjumlah sama, maka potensi nilai tranksasi akuisisi ini senilai Rp 34 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News