Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Sementara Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI mengatakan, ada banyak faktor yang bisa jadi penyebab penurunan harga saham perseroan. Pertama, akibat perlambatan pertumbuhan kredit di industri.
Lalu kedua adalah dampak dari hasil riset terbaru Moody's yang menyebut meningkatnya risiko perbankan di kawasan Asia Pasifik seiring dengan melemahnya kemampuan pembayaran utang perusahaan akibat perlambatan ekonomi setelah meningkatnya tensi perang dagang China-US.
Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Bergerak Terbatas
Dan ketiga, akibat pengaruh dari situasi politik yang masih belum stabil akibat maraknya demonstrasi akhir ini. "Secara umum, lebih banyak faktor eksternal yang pengaruhi persepsi investor, terutama investor luar negeri," jelas Herry.
Sedangkan pertumbuhan kredit bank BNI cukup bagus. Per Agustus, kreditnya tumbuh 19,7% yoy menjadi Rp 525,7 triliun. Dari perkembangan tersebut, BNI memprediksi kredit di triwulan III masih akan tumbuh dua digit, lebih tinggi dari pertumbuhan industri.
Baca Juga: Penurunan Harga Saham Sudah Terbatas, Ada Peluang Membeli Saham Murah premium
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News