kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.254   59,00   0,36%
  • IDX 6.862   -3,48   -0,05%
  • KOMPAS100 997   -1,41   -0,14%
  • LQ45 763   -0,19   -0,03%
  • ISSI 225   -0,39   -0,17%
  • IDX30 393   0,17   0,04%
  • IDXHIDIV20 454   -1,14   -0,25%
  • IDX80 112   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 113   -0,48   -0,42%
  • IDXQ30 127   -0,01   -0,01%

Harus rumah pertama, begini rincian skema Tapera menurut BTN


Kamis, 04 Juni 2020 / 17:33 WIB
Harus rumah pertama, begini rincian skema Tapera menurut BTN
ILUSTRASI. Buruh mengerjakan pembangunan rumah bersubsidi. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc/16.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo

Pun, pada akhir tahun 2019 lalu Bank BTN bersama BP Tapera sebenarnya berencana untuk melakukan pilot project pembangunan perumahan dengan menggunakan skema Tapera. Nilainya pun tidak besar menurutnya hanya Rp 1-2 triliun.

Baca Juga: Mengenal Tapera, iuran baru yang bakal potong gaji karyawan 2,5%

"Tapi pembicaraannya terhenti karena ada Covid-19. Kita sekarang sedang bahas lagi, untuk menginterkoneksikan infrastruktur, termasuk ketentuan skema, prosedur, teknologi dan lain-lainnya," terangnya.

Berdasarkan penuturan Nixon, BP Tapera punya tiga tugas utama. Pertama, mengumpulkan dana dari peserta. Kedua, BP Tapera juga harus mengelola dana tersebut termasuk memarkir dana di perusahaan manajer investasi. Ketiga yakni pemanfaatan dana yakni memberikan rumah ke anggotanya.

Skemanya antara BP Tapera dan bank yakni Tapera akan memberikan dana ke Bank BTN yang dipakai untuk mendirikan rumah khusus peserta Tapera. Tetapi tentunya, secara mekanisme BP Tapera juga akan membedakan pengadaan rumah berdasarkan kriteria dilihat dari besaran gaji tiap peserta. "Pasti dibedakan, rumah untuk gaji di bawah Rp 5 juta, lalu Rp 5 juta sampai Rp 8 juta dan di atas Rp 8 juta misalnya," imbuh Nixon.

Adapun, syarat utama peserta dapat memiliki rumah melalui skema Tapera yakni harus merupakan rumah pertama. "Kalau sudah punya rumah, nanti dananya bisa dicairkan ketika masa kepesertaan berakhir, layaknya BPJS. Karena mandatnya memang untuk first home buyer," pungkasnya. Mengenai implementasinya, pihaknya masih melakukan pembahasan lebih rinci agar sesuai dengan kaidah yang ditetapkan oleh pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×