kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   18.000   0,94%
  • USD/IDR 16.237   -59,00   -0,36%
  • IDX 7.204   -18,09   -0,25%
  • KOMPAS100 1.050   -5,82   -0,55%
  • LQ45 808   -2,58   -0,32%
  • ISSI 232   -0,90   -0,38%
  • IDX30 419   -2,36   -0,56%
  • IDXHIDIV20 491   -2,76   -0,56%
  • IDX80 118   -0,50   -0,42%
  • IDXV30 119   -1,87   -1,54%
  • IDXQ30 135   -0,26   -0,19%

Hasil Investasi Asuransi Jiwa Merosot Tajam pada Kuartal I 2025, Ini Penyebabnya


Rabu, 11 Juni 2025 / 19:25 WIB
Hasil Investasi Asuransi Jiwa Merosot Tajam pada Kuartal I 2025, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat adanya pertumbuhan kinerja pendapatan premi industri asuransi jiwa yang mencapai senilai Rp 47,45 triliun pada kuartal I-2025.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi jiwa menghadapi tekanan signifikan dalam kinerja investasinya sepanjang kuartal I 2025. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), hasil investasi industri ini anjlok tajam menjadi hanya Rp 340 miliar, turun drastis dibandingkan capaian kuartal I 2024 yang sebesar Rp 12,32 triliun.

Pengamat asuransi, Irvan Rahardjo menilai bahwa kondisi pasar modal yang berfluktuasi sangat berpengaruh terhadap capaian hasil investasi perusahaan asuransi, khususnya di sektor jiwa.

“Sebagai perbandingan, hasil investasi industri asuransi umum masih tumbuh 19,8% secara tahunan menjadi Rp 7,43 triliun, sementara hasil investasi industri asuransi jiwa justru turun 24,8% yoy menjadi Rp 23,91 triliun pada 2024,” kata Irvan kepada Kontan, Rabu (11/6).

Baca Juga: Penurunan Aset Investasi Buat Hasil Investasi Asuransi Jiwa Minus

Menurut Irvan, penurunan ini disebabkan oleh kombinasi sejumlah faktor eksternal dan domestik, termasuk volatilitas di bursa saham, fluktuasi nilai tukar rupiah, pergerakan imbal hasil SBN (Surat Berharga Negara), serta pergerakan harga emas yang sangat tajam saat ini.

“IHSG sepanjang 2025 diperkirakan akan bergerak di kisaran 6.800–6.900. Sulit kembali ke level 7.400 seperti beberapa waktu lalu karena masih tingginya ketidakpastian global akibat Tarif Trump dan defisit APBN kita yang melonjak akibat jatuh tempo utang sebesar 800 Triliun sepanjang tahun ini,” jelas Irvan.

Dengan tekanan yang masih akan berlanjut, Irvan menyarankan perusahaan asuransi jiwa untuk segera menyesuaikan strategi investasinya. Menurutnya, pelaku industri harus memperkuat diversifikasi portofolio, khususnya pada instrumen yang menawarkan kestabilan dan imbal hasil lebih menjanjikan di tengah tekanan global.

Baca Juga: IHSG Terkoreksi, Hasil Investasi Asuransi Jiwa Turun Tajam di Kuartal I-2025

“Instrumen seperti SBN dan aset berbasis dolar AS bisa menjadi pilihan dan lebih menjaga likuiditas,” ujarnya.

Sebagai informasi, data AAJI mencatat bahwa total aset investasi industri asuransi jiwa mencapai Rp 541 triliun per Maret 2025. Dari angka tersebut, komposisi instrumen masih didominasi oleh SBN sebesar Rp 214,23 triliun dan saham sebesar Rp 119,79 triliun.

Namun, nilai investasi pada saham tercatat turun 19% secara tahunan, dan reksa dana juga menurun 10,5% yoy. Sebaliknya, penempatan dana di sukuk korporasi dan emas murni mengalami pertumbuhan, masing-masing sebesar 12,3% dan 11,8% yoy.

Baca Juga: Investasi Asuransi Jiwa Diproyeksi Masih Tertekan Tahun Ini, Begini Saran Pengamat

Selanjutnya: Good Day Latte X BABYMONSTER: Kolaborasi K-Pop Pertama, Hadirkan Dua Rasa Baru

Menarik Dibaca: Liburan Sekolah, Hotel di Batam Hadirkan Kamar dengan Desain Karakter Anak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×