kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Investasi Asuransi Jiwa Diproyeksi Masih Tertekan Tahun Ini, Begini Saran Pengamat


Minggu, 27 April 2025 / 13:30 WIB
Investasi Asuransi Jiwa Diproyeksi Masih Tertekan Tahun Ini, Begini Saran Pengamat
ILUSTRASI. Tampilan logo sejumlah perusahaan anggota di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta. Prospek hasil investasi industri asuransi jiwa sepanjang 2025 diperkirakan masih akan menghadapi tekanan. Pengamat asuransi, Irvan Rahardjo menilai berbagai faktor global maupun domestik akan menjadi tantangan besar bagi kinerja investasi pelaku industri asuransi jiwa tahun ini. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek hasil investasi industri asuransi jiwa sepanjang 2025 diperkirakan masih akan menghadapi tekanan. Pengamat asuransi, Irvan Rahardjo menilai berbagai faktor global maupun domestik akan menjadi tantangan besar bagi kinerja investasi pelaku industri asuransi jiwa tahun ini.

Irvan memproyeksikan bahwa indeks harga saham gabungan (IHSG) pada tahun 2025 akan bergerak di kisaran 6.800 hingga 6.900. Menurutnya IHSG akan sulit kembali ke level 7.400 seperti beberapa waktu lalu, terutama akibat ketidakpastian global yang dipicu oleh kebijakan tarif dari Donald Trump dan lonjakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Defisit APBN melonjak akibat jatuh tempo utang sebesar Rp800 triliun sepanjang tahun ini, yang turut memperburuk sentimen pasar,” ujar Irvan kepada Kontan, Jumat (25/4).

Baca Juga: Zurich Life Sebut Alokasi Investasi akan Tetap Difokuskan pada Obligasi Pemerintah

Irvan menjelaskan, beberapa faktor yang saat ini memengaruhi pergerakan hasil investasi asuransi jiwa antara lain volatilitas di bursa saham, fluktuasi nilai tukar rupiah, pergerakan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN), serta kenaikan harga emas yang tajam.

Sebagai gambaran, pada kuartal I 2025, hasil investasi industri asuransi jiwa tercatat turun 24,8% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp23,91 triliun. Hal ini berbanding terbalik dengan industri asuransi umum yang justru mencatat pertumbuhan hasil investasi sebesar 19,8% yoy menjadi Rp7,43 triliun.

Baca Juga: Investasi Asuransi Jiwa di Saham Turun 10,8% pada 2024, Ini Penjelasan AAJI

Melihat tantangan yang ada, Irvan menekankan pentingnya pelaku industri asuransi jiwa untuk mengatur strategi investasi dengan lebih hati-hati. Menurutnya kuncinya terletak pada diversifikasi portofolio.

“Pelaku industri harus lebih banyak mengalokasikan investasi ke instrumen yang menawarkan imbal hasil lebih stabil, seperti SBN dan aset dalam denominasi dolar AS. Selain itu, menjaga likuiditas juga menjadi hal yang sangat penting di tengah kondisi pasar yang fluktuatif,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×