kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Hasil investasi asuransi terpangkas bunga mini


Selasa, 21 Juni 2016 / 12:03 WIB
Hasil investasi asuransi terpangkas bunga mini


Reporter: Mona Tobing | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas BI rate menjadi 6,5% bakal membuat hasil investasi perusahaan asuransi umum kembali menciut. Akhir tahun nanti, imbal hasil investasi asuransi diperkirakan berkisar 8% hingga 9%. 

Dadang Sukresna, Direktur Utama PT Binagriya Upakara mengakui, tahun ini menjadi tahun yang berat untuk perusahaan asuransi menggapai target hasil investasi. Hal inilah yang memaksa anak usaha Bank Tabungan Negara (BTN) ini merevisi target hasil investasinya. Jika semula target investasi 8%. Sekarang ini hanya 7% sampai akhir tahun.

"Sudah disetujui oleh pemegang saham," tandas Dadang, Senin (20/6).

Meski bunga deposito kembali terkikis, Bingariya Upakara tidak secara merta mengurangi porsi deposito secara drastis. Kalaupun porsi deposito berkurang akan dilakukan bertahap.

Tahun lalu, penempatan dana  Binagriya Upakara di deposito porsinya mencapai 39% dari total premi. Tahun sebelumnya, porsi investasi di deposito mencapai 43%. 

Sebagai gantinya, perusahaan ini memperbesar porsi  surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi.

Budi Herawan, Direktur PT Asuransi Purna Artanugraha (Asuransi Aspan) memprediksi, imbal hasil investasi tahun ini akan di bawah 10% akibat tren bunga yang turun.

Perusahaan asuransi umum memang banyak menempatkan dana di deposito. Sebab, deposito paling mudah dan cepat jika harus dicairkan.

Garap fintech

Sekalipun hasil investasi menciut, namun perusahaan asuransi masih dapat berpeluang meraih margin.

Julian Noor, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengatakan, komponen pembentuk margin perusahaan asuransi selain dari hasil investasi juga berasal dari operasional.

Dari sisi operasional, perusahaan asuransi dapat memanfaatkan jalur financial technology atau fintech. Baik dari segi penjualan dan pemasaran produk dan pencairan klaim. Sebab cara ini dapat memangkas beban operasional perusahaan asuransi.

Kata Julian, dalam waktu dua tahun lagi, asuransi umum akan memulai platform serba digital. Sebab, hampir semua kebutuhan saat ini sudah terlayani lewat digital. Bukan tak mungkin, asuransi tertarik membuat start up sendiri.                 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×