Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminam Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mencatatkan hasil investasi sebesar Rp 9,45 triliun di paruh pertama 2016. Jumlah ini setara 45% dari target setahun penuh yang sebesar Rp 21 triliun.
Hasil investasi yang dikantongi di semester I ini didapat dari dana kelolaan yang berjumlah Rp 227 triliun. Dana tersebut naik 10,2% dari posisi akhir tahun lalu yang senilai Rp 206 triliun.
Menurut Direktur Investasi BPJS Ketenagakerjaan Khrisna Syarif ada sejumlah perubahan dalam kebijakan investasi yang dilakukan. Diantaranya dengan menggemukan porsi penempatan dana di surat berharga negara (SBN).
Salah satunya adalah dampak dari POJK nomor 1 tahun 2016 soal kewajiban penempatan dana di keranjang tersebut. Dimana badan sosial eks PT Jamsostek ini harus mengalokasikan 50% dari dana jaminan sosial di obligasi pemerintah.
Saat ini dia menyebut pihaknya sudah nyaris memenuhi aturan tersebut. Dimana Khrisna bilang sekira Rp 10,2 triliun dari dana investasi disimpan di keranjang tersebut. "Porsinya sudah mencapai sekitar 47%," kata dia, Kamis (4/8).
Untuk meningkatkan kepemilikan di SBN ini, dia menyebut BPJS Ketenagakerjaan banyak mengorbankan deposito mereka. Alhasil porsi di deposito pun anjlok dari sebelumnya 22% menjadi cuma 12,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News