kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.912.000   -20.000   -1,04%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Hasil SNLIK 2025: Indeks Literasi Keuangan 66,46% dan Inklusi Keuangan 80,51%


Jumat, 02 Mei 2025 / 17:49 WIB
Hasil SNLIK 2025: Indeks Literasi Keuangan 66,46% dan Inklusi Keuangan 80,51%
ILUSTRASI. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Friderica menerangkan indeks literasi keuangan nasional meningkat menjadi 66,46% pada 2025, dari pencapaian pada 2024 yang sebesar 65,43%. 

"Adapun indeks inklusi keuangan nasional meningkat menjadi 80,51% pada 2025, dari 75,02% pada 2024," ucapnya dalam konferensi pers di gedung Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta Pusat, Jumat (2/5).

Baca Juga: Program SICANTIKS OJK Harapkan Penggerak Literasi Keuangan Syariah dari Perempuan

Friderica menyampaikan metode SNLIK pada 2025 menggunakan penghitungan berdasarkan cakupan 9 sektor lembaga jasa keuangan, yaitu perbankan, pasar modal, perasuransian, lembaga pembiayaan, dana pensiun, pergadaian, lembaga keuangan mikro, fintech peer to peer lending, dan PT Permodalan Nasional Madani. Ditambah penyelenggara sistem pembayaran. Penghitungan yang dilakukan pada SNLIK 2025 juga konsisten dilakukan seperti SNLIK 2024.

Secara rinci, Friderica menyebut perbankan menjadi sektor yang paling tinggi tingkat literasi dan inklusi. Adapun literasinya mencapai 65,50% pada 2025, sedangkan pada 2024 hanya sebesar 64,05%. 

"Indeks inklusi perbankan pada 2025 mencapai 70,65%, sedangkan pada 2024 sebesar 68,88%," tuturnya.

Baca Juga: Dorong Inovasi Keuangan Digital, OJK Luncurkan Infinity 2.0

Sementara itu, Friderica membeberkan lembaga keuangan mikro menjadi sektor yang paling rendah tingkat literasi dan inklusi pada 2025. Untuk literasinya sebesar 9,80% pada 2025, sedangkan pada 2024 sebesar 9,78%. Adapun inklusinya sebesar 1,20% pada 2025, sedangkan pada 2024 sebesar 1,35%. 

Sebagai informasi, pengumpulan data SNLIK 2025 dilakukan pada periode 13 Januari 2025 hingga 11 Februari 2025. Adapun target respondennya anggota rumah tangga (individu terpilih) dengan usia 15-79 tahun. Jumlah sampel mencapai 10.800 responden, dengan response rate sebesar 99,56%.

Baca Juga: Lewat Money Fest @School, OJK Bekali Pelajar Life Skill Literasi Keuangan

Selanjutnya: Prodia (PRDA) Bagikan Dividen Rp 172 per saham, Yield Hampir 6,5%

Menarik Dibaca: Prodia (PRDA) Bagikan Dividen Rp 172 per saham, Yield Hampir 6,5%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×