Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hasil usaha investasi dana pensiun sebesar Rp 3,68 triliun per Februari 2025. Nilai itu turun sekitar 8,22%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Mengenai hal itu, Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) menilai ada sejumlah faktor yang menjadi pemicu menurunnya hasil usaha investasi dana pensiun. Staf Ahli ADPI Bambang Sri Mulyadi mengatakan salah satu faktornya disebabkan menurunnya harga saham yang cukup dalam.
"Selain itu, disebabkan juga penurunan nilai intrumen fixeds income," katanya kepada Kontan, Kamis (24/4).
Lebih lanjut, Bambang memproyeksikan hasil usaha dana pensiun pada 2025 akan mengalami penurunan, tetapi tidak signifikan. Dia bilang semuanya tergantung dari tren saham dan fixeds income di sisa tahun ini.
Baca Juga: Dapen BTN Catatkan Hasil Investasi Rp 85,92 Miliar per Maret 2025
Dari sisi dana pensiun, Dana Pensiun BCA atau Dapen BCA (DPBCA) memproyeksikan hasil investasi pada 2025 tetap tumbuh positif. Direktur Utama Dana Pensiun BCA Budi Sutrisno menyebut dana pensiun perlu menerapkan strategi portofolio yang seimbang antara instrumen jangka pendek dan jangka panjang, serta fokus pada stabilitas melalui aset berisiko rendah.
"Hal itu menjadi faktor utama penopang kinerja. Optimisme itu turut didorong oleh tren penurunan suku bunga global dan membaiknya sentimen pasar domestik, yang membuka peluang pemulihan khususnya di pasar obligasi," katanya kepada kontan.
Meskipun demikian, Budi mengatakan potensi tekanan tetap perlu diantisipasi dana pensiun. Jika muncul gejolak global baru, seperti ketegangan geopolitik atau pembalikan arah kebijakan moneter global, tentu bisa berdampak terhadap volatilitas pasar dan hasil investasi. Oleh karena itu, fleksibilitas strategi dan kehati-hatian tetap menjadi kunci.
Sebagai informasi, data OJK mencatat, total investasi Rp 369,32 triliun. Adapun instrumen Surat Berharga Negara (SBN) mendominasi dengan nilai Rp 138,14 triliun, sedangkan instrumen saham sebesar Rp 21,39 triliun.
Baca Juga: OJK Dorong Industri Dana Pensiun Tempatkan Investasi di Pasar Modal
Selanjutnya: Valuasi Saham Indonesia Dinilai Murah, Investor Perlu Cermati Sentimen Ini
Menarik Dibaca: Didominasi Cerah, Begini Prakiraan Cuaca Besok (25/4) di Jawa Tengah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News