Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Pensiun PT Bank Tabungan Negara (BTN) mencatatkan kinerja positif terkait hasil investasi per Maret 2025.
Direktur Investasi Dapen BTN Adi Santoso Budidarma mengatakan hasil investasi Dapen BTN per Maret 2025 sebesar Rp 85,92 miliar.
"Nilai itu meningkat 1,06%, jika dibandingkan hasil investasi per Maret 2024 yang sebesar Rp 85,02 miliar," ujarnya kepada Kontan, Kamis (24/4).
Adi menyampaikan Dapen BTN menargetkan hasil investasi pada 2025 bisa bertumbuh sekitar 18,96%, jika dibandingkan pencapaian pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: Dana Pensiun Ditargetkan Berkontribusi 11,2% Terhadap PDB pada Akhir 2029
Lebih lanjut, kata Adi, dana kelolaan Dapen BTN per Maret 2025 sebesar Rp 2,66 triliun. Nilai itu meningkat 11,07%, jika dibandingkan per Maret 2024 yang sebesar Rp 2,39 triliun.
Penempatan investasi Dapen BTN terbesar berada di instrumen obligasi pemerintah dan obligasi korporasi. "Total keduanya sekitar 48,5%, dari total aset investasi," kata Adi.
Adi tak memungkiri adanya tantangan yang dihadapi dana pensiun dalam investasi. Tantangan pada pasar modal baik pasar equity maupun fixed income, faktor utamanya berasal dari pengaruh global.
Pengaruhnya berupa kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang dapat memicu stagflasi bahkan resesi AS, perekonomian global diperkirakan cenderung stagnan bahkan berpotensi melambat, serta tingginya ketidakpastian ekonomi diperkirakan meningkatkan inflasi global sehingga suku bunga diprediksikan higher for longer.
"Dengan kecenderungan perekonomian global yang tidak baik-baik saja, tentunya berdampak juga pada pasar modal Indonesia yang menjadi sangat volatile," ungkapnya.
Menyikapi kondisi tersebut, Adi mengatakan Dapen BTN akan memanfaatkan setiap momentum yang ada di market untuk dapat tetap trading jangka pendek secara prudent, selektif, dan disiplin melakukan profit taking untuk investasi yang sudah menguntungkan.
Baca Juga: OJK Dorong Industri Dana Pensiun Tempatkan Investasi di Pasar Modal
Selanjutnya: Perusahaan di China Gencar Umumkan Buyback Saham Redam Dampak Tarif AS
Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamidi Hanya 4 Hari Periode 24-27 April 2025, Cek di Sini!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News