kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -17.000   -0,88%
  • USD/IDR 16.210   -55,00   -0,34%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Hingga April 2011, PPATK terima 70 ribu laporan transaksi mencurigakan


Senin, 06 Juni 2011 / 12:48 WIB
Hingga April 2011, PPATK terima 70 ribu laporan transaksi mencurigakan
ILUSTRASI. Pasar modal


Reporter: Nina Dwiantika |

JAKARTA. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyatakan, lembaga jasa keuangan seperti industri perbankan dan non bank dicurigai menjadi sarana menyamarkan pencucian uang. Sehingga PPATK mengimbau agar jasa keuangan tersebut lebih hati-hati dan segera melapor jika mengendus transaksi yang tidak wajar.

Direktur Pengawasan dan Kepatuhan PPATK, Subintoro mengungkapkan, sampai akhir April 2011, PPATK menerima Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM) sebanyak 70 ribu laporan yang terakumulasi. "Dari laporan sebanyak 70 ribu ini, nilainya bervariasi ada yang di atas seperti kasus di bank belakangan ini," ucap Subintoro, Senin (6/6).

PPATK mencatat, 80% laporan tersebut datang dari bank, sedangkan non bank masih relatif kecil.

Lebih lanjut, 80% tersebut lebih banyak terjadi di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) daripada bank umum. Mengurangi potensi fraud ini, akhirnya PPATK melakukan sosialisasi ke BPR di beberapa wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

PPATK juga menyediakan sarana aplikasi Gathering Report Information in Reporting System (GRIPS) pada awal tahun 2011, dengan nilai investasi yang rendah untuk BPR. "Bank wajib melaporkan ke PPATK jika ada transaksi keuangan yang mencurigakan," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×