Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran pinjaman industri gadai swasta masih mini di awal tahun ini. Penyebabnya masih banyak perusahaan tersebut yang masih belajar dan mencari bentuk mengenai bisnis gadai ini.
Meski mini, sejumlah gadai swasta tetap berupaya menggenjot bisnisnya di tahun ini. Sebut saja, PT Sili Gadai Nusantara yang menargetkan pertumbuhan pendapatan bisa mencapai 30%.
Untuk memenuhi target tersebut, Sili Gadai Nusantara akan fokus menggenjot produk fidusia dari mobil mewah dan sepeda motor. Fidusia sendiri adalah pengalihan hak kepemilikan sebuah benda di mana hak kepemilikannya masih dalam kekuasaan pemilik benda tersebut.
Selama ini, produk fidusia masih berkontribusi besar terhadap bisnis perusahaan yaitu sebesar 80%. Sementara sisanya masih berasal dari bisnis gadai peralatan elektronik.
“Karena masyarakat mulai banyak melakukan gadai laptop dan telepon pintar pada akhir 2018 lalu,” kata Rainaldus kepada Kontan.co.id, beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, hingga Januari 2019, jumlah penyaluran pinjaman yang disalurkan gadai swasta mencapai Rp 508 miliar, atau meningkat 6,94% secara tahunan. Dari jumlah tersebut, pinjaman yang diberikan berupa gadai, fidusia, syariah dan lainnya.
Jumlah tersebut masih kalah jauh dengan penyaluran PT Pegadaian (persero) yang mencapai Rp 40,95 triliun per Januari 2019. Pinjaman yang diberikan berupa pinjaman konvensional dan syariah, di mana porsi terbesar dari bisnis gadai Rp 29,05 triliun, diikuti Rahn Rp 4,58 triliun, kemudian fidusia Rp 4,42 triliun, rahn tasjili Rp 2,44 triliun, dan Mulia Rp 438 miliar.
Meski kalah jauh, tapi Perkumpulan Perusahaan Gadai Indonesia (PPGI) memperkirakan penyaluran pembiayaan gadai swasta tahun ini bisa meningkat 15%.
Manajer Eksekutif PPGI Guladi menyatakan, pertumbuhan pembiayaan tersebut didorong dengan semakin banyaknya perusahaan gadai swasta yang mengantongi tanda terdaftar dan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Perusahaan gadai swasta yang telah terdaftar bisa mendapatkan beberapa keuntungan seperti pembinaan dan pengawasan dari OJK. Inilah yang menjadi nilai positif tersendiri bagi masyarakat,” jelas Guladi.
Dengan berkembangnya bisnis gadai swasta, Guladi mengimbau masyarakat untuk menggunakan layanan dan jasa dari perusahaan gadai yang sudah resmi. Hal ini perlu dilakukan untuk memberikan perlindungan kepada konsumen.
Pegadaian Pemerintah
Perusahaan pelat merah ini mulai gencar menyalurkan pembiayaan lebih tinggi di tahun ini. Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Harianto Widodo mengatakan, pihaknya memasang target pembiayaan tumbuh 15%-16% pada tahun ini.
“Dengan perolehan Januari, kami masih perlu berjuang untuk mencapai target. Apalagi ada perlambatan bisnis pembiayaan di awal tahun karena sejumlah proyek belum mulai pada Januari 2019,” ungkap Harianto.
Pegadaian sendiri menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 46,47 triliun pada tahun ini atau meningkat 15,2% secara year on year (yoy). Pegadaian juga makin agresif menjaring nasabah baru dengan menargetkan pertumbuhan mencapai 23,4% menjadi 12,3 juta.
Strateginya adalah mengembangkan inovasi-inovasi baru untuk memperluas pasar dan menunjang pelayanan terhadap nasabah, seperti melalui Pegadaian Digital Service (PDS), investasi emas, gadai syariah, gadai tanpa bunga dan memperbanyak jumlah agen Pegadaian untuk memperkuat inklusi keuangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News