kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Hingga Januari 2024, Modalku Catat Penyaluran Pinjaman Produktif Rp 55,7 Triliun


Selasa, 20 Februari 2024 / 11:33 WIB
Hingga Januari 2024, Modalku Catat Penyaluran Pinjaman Produktif Rp 55,7 Triliun
ILUSTRASI. Hingga akhir Januari 2024, Grup Modalku telah menyalurkan pendanaan lebih dari Rp 55,7 triliun.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform fintech peer to peer (P2P) lending Modalku mencatat penyaluran pinjaman produktif yang signifikan sejak awal berdiri hingga Januari 2024.

Country Head Indonesia Modalku, Arthur Adisusanto mengatakan Modalku fokus pada sektor produktif sehingga alokasi penyaluran pendanaan perusahaan sudah sejalan dengan target yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Hingga akhir Januari 2024, Grup Modalku telah berhasil menyalurkan pendanaan sebesar lebih dari Rp 55,7 triliun kepada lebih dari 5,1 juta total transaksi UMKM di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (19/2).

Baca Juga: Modalku Sebut Penurunan Bunga Tak Berdampak Signifikan ke Kinerja Perusahaan

Arthur menjelaskan, di tahun ini pihaknya menargetkan pertumbuhan penyaluran. Namun, kata dia, pihaknya tidak hanya fokus pada angka saja melainkan dampak yang bisa diberikan kepada pelaku UMKM terhadap perkembangan bisnisnya.

“Pendanaan ke UMKM tetap menjadi fokus utama penyaluran Modalku. Hingga saat ini, industri UMKM yang paling banyak didanai didominasi oleh sektor perdagangan, baik grosir dan eceran, termasuk pengusaha online sebesar 54%. Kemudian diikuti dengan sektor jasa, termasuk industri pengolahan, konstruksi, serta pengangkutan dan pergudangan,” jelasnya.

Berdasarkan roadmap OJK tahun 2023-2028 tentang industri Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) menyebut, penyelenggara ditargetkan menyalurkan 70% pembiayaan ke sektor produktif, 30% ke sektor konsumtif. Saat ini, penyaluran pembiayaan pinjol masih didominasi sektor konsumtif dengan porsi 70%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×