Reporter: Umi Kulsum | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja semua jenis unitlink hingga periode Juli 2018 masih belum mencatatkan kinerja cemerlang. Meski begitu, selama satu bulan lalu keseluruhan return unitlink mulai bangkit.
Data Infovesta Utama menunjukkan, secara year to date (ytd) hingga Juli 2018, rata-rata return unitlink saham minus 6,25%. Lalu return unitlink campuran dan unitlink pendapatan tetap masing-masing minus 4,21% dan minus 1,60%. Sedangkan selama bulan Juli 2018 saja, unitlink saham mencetak imbal hasil 2,61%, unitlink campuran 1,26% dan imbal hasil unitlink pendapatan tetap 0,53%.
Senior Research Analyst Infovesta Utama Praska Putrantyo mengatakan, dari awal tahun hingga Juli 2018 kinerja unitlink masih menurun sebab kondisi pasar saham maupun obligasi sama-sama tertekan. Tercatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 6,6% dan obligasi negara menyusut 2,34% di periode tersebut.
"Hal ini karena keluarnya arus dana investor asing di saham sebesar Rp 48 triliun akibat isu perang dagang, serta pengetatan kebijakan moneter oleh The Fed melalui kenaikan suku bunga acuan," kata Praska kepada Kontan.co.id, Selasa (7/8).
Meski begitu, di awal kuartal III 2018 ini, kinerja unitlink sudah mulai rebound dengan membaiknya pasar saham maupun surat berharga negara (SBN). Pemopangnya arus dana investor asing yang kembali masuk ke pasar saham senilai Rp 1,15 triliun di bulan Juli 2018 saja dan di pasar SBN sekitar Rp 9 triliun.
Ke depan, prospek kinerja semua unitlink, menurut Praska, masih fluktuatif namun dengan tren positif. Arus dana asing diperkirakan berpeluang kembali positif di tengah ekonomi domestik yang membaik serta menunggu momentum politik dan pengumuman nominasi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Praska memperkirakan, di sepanjang semester II tahun ini, unitlink berbasis saham masih akan mencetak return 4% dan unitlink pendapatan tetap bisa memberikan return di kisaran 2%-3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News