kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Semester I 2018, imbal hasil semua jenis unitlink merosot


Minggu, 08 Juli 2018 / 15:19 WIB
Semester I 2018, imbal hasil semua jenis unitlink merosot
ILUSTRASI. Produk Unit Link baru Sun Life


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga paruh pertama tahun ini, kinerja seluruh jenis unitlink mencatat kinerja buruk. Imbal hasil unitlink saham paling tertekan.

Merujuk data Infovesta Utama, rata-rata return unitlink saham hingga akhir Juni 2018 minus 8,63%. Sementara imbal hasil unitlink campuran minus 5,34%. Pun imbal hasil unitlink pendapatan tetap susut 2,10%.

Senior Analyst Infovesta Utama Praska Putrantyo menjelaskan, semua jenis unitlink mengalami koreksi di atas 1% sejalan dengan anjloknya indeks acuan dari portofolio aset, yakni indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 8,75% dan indeks pasar surat utang negara (SUN) turun 2,58%. Sementara indeks pasar obligasi korporasi menguat tipis sebesar 3,04%.

Selain itu, menurut Praska, penurunan terjadi sebab adanya aksi jual investor asing, baik di pasar saham maupun pasar SUN. Di pasar saham sendiri, investor asing mencatat transaksi penjualan bersih sebanyak Rp 9,1 triliun sepanjang Juni 2018, sekaligus membuat akumulasi net sell asing menjadi Rp 49,4 triliun sepanjang year to date (ytd) 29 Juni 2018.

"Di saat yang sama, kepemilikan investor asing di SUN juga susut Rp 3,64 triliun menjadi Rp 830,17 triliun," kata Praska kepada Kontan.co.id, Jumat (6/7).

Faktor eksternal juga turut mempengaruhi kinerja saham yakni memanasnya kembali perang dagang antar Amerika Serikat (AS) dan China serta AS dengan negara-negara G7.

"Kenaikan suku bunga acuan The Fed seiring membaiknya ekonomi AS menjadi sentimen utama pemberat laju kinerja indeks pasar modal," ungkapnya.

Sedangkan faktor internal, kenaikan suku bunga acuan domestik pun belum terlalu kuat meredam pelemahan kurs rupiah terhadap USD seiring penguatan USD terhadap mayoritas mata uang negara-negara dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×