kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga Juni 2021, volume transaksi QRIS Bank Mandiri lebih dari Rp 2,5 triliun


Kamis, 05 Agustus 2021 / 21:12 WIB
Hingga Juni 2021, volume transaksi QRIS Bank Mandiri lebih dari Rp 2,5 triliun
ILUSTRASI. Pengunjung melakukan transaksi pembayaran dengan scan kode QRIS di salah satu gerai McDonald's di Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Amanda Christabel | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dinilai mampu mendukung transaksi masyarakat di tengah penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat. Pada minggu pertama Juli 2021, transaksi QRIS tercatat meningkat 7,63% dibanding minggu sebelumnya menjadi 8,37 juta kali.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan hingga pertengahan tahun 2021, transaksi QRIS yang terjadi mencapai lebih dari 3,3 juta transaksi dengan volume transaksi lebih dari Rp 2,5 triliun. 

“Transaksi ini baik di sisi issuing yang dilakukan oleh pengguna aplikasi Livin’ by Mandiri, dan transaksi yang terjadi di sisi acquiring merchant penerima QRIS,” ujar Senior Vice President Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi kepada KONTAN Kamis (5/8) malam.

Thomas bilang, per Juni 2021 fitur QRIS telah digunakan oleh lebih dari 600.000 pengguna Livin’ by Mandiri, dan diharapkan hingga akhir tahun mampu mempertahankan momentum untuk mencapai peningkatan transaksi dengan laju yang sama seperti awal tahun 2021.

Baca Juga: Kredit korporasi Bank Mandiri tumbuh 7,13% di semester I, ini prospeknya ke depan

“Penggunaan fitur QRIS di Livin' by Mandiri dapat dibilang tumbuh secara signifikan. Sejak Livin' diluncurkan pada awal Maret lalu sebagai langkah penyempurnaan aplikasi mobile banking nasabah, transaksi menggunakan fitur QRIS ini telah meningkat hingga 7 kali lipat dibanding rata-rata transaksi awal tahun,” Thomas menguraikan.

Tantangan terbesar terkait QRIS dari bank pelat merah berlogo pita emas ini adalah berkenaan dengan perluasan akseptasi merchant QRIS, yang memerlukan edukasi lebih kepada berbagai lapisan masyarkat agar mau menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran.

“Shifting penerimaan metode pembayaran baru dari tunai menjadi cashless merupakan tantangan tersendiri, khususnya bagi merchant-merchant yang belum familiar dengan teknologi,” kata Thomas.

Menurut Thomas, untuk mendorong awareness dan transaksi QRIS, BMRI terus memperluas jaringan merchant QRIS, dan fokus memperkuat modern digital banking seiring dengan perubahan perilaku konsumen yang cenderung beralih ke transaksi digital; baik dari segi peningkatan fitur layanan, maupun menjalankan berbagai program promosi yang dapat dinikmati oleh nasabah Bank Mandiri.

“Layanan Livin' by Mandiri diharapkan dapat memenuhi kebutuhan transaksi nasabah dan menjadi financial superstore app dengan berbagai fitur seperti transfer online, bayar tagihan, top up uang elektronik, top up saldo e-money, pembayaran dengan QRIS Livin' by Mandiri di Merchant Mandiri. Terintegrasi dengan kartu kredit (informasi tagihan atau limit, ubah transaksi menjadi cicilan), dan terintegrasi dengan deposito atau Mandiri Tabungan Rencana (MTR), dan lainnya,” tutup Thomas.

Selanjutnya: Transaksi QRIS BRI naik 200% yoy, BRI paparkan strategi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×