kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Transaksi QRIS BRI naik 200% yoy, BRI paparkan strategi


Kamis, 05 Agustus 2021 / 17:16 WIB
Transaksi QRIS BRI naik 200% yoy, BRI paparkan strategi
ILUSTRASI. Konsumen melakukan pembayaran dengan menggunakan QR Code Indonesian Standard (QRIS) ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/21/06/2021.


Reporter: Amanda Christabel | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan perkembangan pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mengalami peningkatan signifikan. Peningkatan volume transaksi meningkat sebesar 200% secara year on year (yoy), yang didukung dari penetrasi BRI dalam mengakuisisi merchant.

“Jumlah merchant BRI saat ini sudah mendekati 500 ribu merchant, dan akan terus tumbuh hingga akhir tahun,” ujar Direktur Konsumer BRI Handayani kepada KONTAN, Kamis (5/8).

BRI terus memperkaya kanal pembayaran dengan QRIS di antaranya menggunakan QRIS statis dan QRIS dinamis baik melalui EDC maupun API kepada online merchant. “Hingga platform aplikasi Mobile Banking BRI yaitu BRImo, yang juga sudah dilengkapi dengan fitur QRIS yang mempermudah transaksi,” tambahnya.

Handayani bilang, merchant discount rate (MDR) QRIS yang berlaku saat ini juga sudah sesuai dengan kesepakatan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) dengan regulator sudah cukup baik, demi menciptakan bisnis yang sehat bagi PJSP dan pelaku usaha di semua segmen.

Baca Juga: Catat transaksi Rp 1,3 triliun hingga Juni, berapa besaran MDR QRIS di BCA?

“Besaran MDR QRIS untuk jenis merchant reguler 0,7%, untuk jenis merchant khusus seperti pendidikan 0,6%, SPBU 0,4%, donasi atau bansos di 0%, dan untuk pelaku usaha mikro (UMI) di 0% (berlaku hingga Desember 2021),” urai Handayani.

Sebagai perbandingan untuk transaksi merchant reguler menggunakan kartu debit 0,15%-1%, kartu kredit 1,5%-1,8%, transaksi online 2%-2,5% di luar merchant kategori khusus yang telah diatur oleh regulator.

 

Strategi bank pelat merah berkode emiten BBRI ini untuk mendorong nasabahnya untuk bertransaksi menggunakan QRIS yaitu melalui sosialisasi yang bergerak dari internal BRI dan ke lingkungan eksternal.

“Melalui sosialisasi pada acara webinar terhadap komunitas binaan BRI, seperti Desa Brilian, event UMKM, edukasi pada saat akuisisi merchant QRIS BRI, melalui banner dan promo yang kita tempatkan di media sosial BRI, aplikasi BRImo, display di ATM, dan memaksimalkan aset marketing komunikasi BRI untuk terus mensosialisasikan pembayaran QRIS,” terangnya.

Menurut Handayani, tantangan sosialisasi dan edukasi pengguna QRIS lebih terasa pada masyarakat ekonomi mikro, atau masyarakat di lokasi remote di mana transaksi tunai masih menjadi pilihan utama pada segmen ini. “Tapi kami yakin, dengan edukasi dan sosialisasi yang berkelanjutan maka perlahan akan terjadi shifting transaksi menuju cashless society,” pungkas Handayani.

Selanjutnya: MDR QRIS relatif kecil, CIMB Niaga: Fokus ke transaksi dengan nilai kecil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×