Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi jiwa telah membayarkan klaim asuransi terkait corona (Covid-19) senilai Rp 216,02 miliar untuk 1.642 polis di kuartal kedua tahun 2020 menurut data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).
Ketua Bidang Marketing dan Komunikasi AAJI Wiroyo Karsono menegaskan, pembayaran klaim tetap dilaksanakan meski pemerintah telah menyatakan bahwa Covid-19 merupakan pandemi. Artinya, biaya pengobatan terkait Covid-19 menjadi tanggungan pemerintah.
"Klaim khusus Covid-19, akibat mereka yang terpapar dan telah dibayarkan. Sebagian besar adalah klaim asuransi jiwa dan kesehatan," kata Wiroyo, dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Jumat (25/9).
Baca Juga: Jadi bank mitra, tujuh bank ini dapat Rp 1 triliun dari dana PEN
Pembayaran klaim asuransi terbesar di wilayah Jakarta yakni Rp 146,92 miliar. Menyusul Jawa Timur Rp 21,11 miliar, Jawa Barat Rp 19,23 miliar, Banten Rp 13,16 miliar, Jawa Tengah Rp 3,74 miliar dan lainnya. "Adapula perusahaan Indonesia atau nasabah lagi di luar negeri tapi bayar asuransi jiwa di Indonesia seperti di Singapura, dan Amerika Serikat," ungkapnya.
Salah satu pemain, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia telah membayarkan klaim Covid-19 Rp 10,9 miliar hingga 31 Agustus 2020. CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman mengatakan, klaim tersebut telah dibayarkan kepada 120 orang nasabah baik individu maupun grup dengan rincian 114 klaim pengobatan dan 6 klaim kematian akibat Covid-19.
"Ini merupakan wujud komitmen Generali untuk menjadi lifetime partner yang selalu mendampingi di setiap tahap kehidupan nasabah, khususnya di masa-masa sulit seperti sekarang ini," kata Edy.
Baca Juga: Bisnis unitlink pemain asuransi jiwa mulai membaik
Generali Indonesia juga mendukung keluarga yang membutuhkan bantuan berupa sembako, pendampingan vaksin dan imunisasi pada balita. Perusahaan juga memberikan sejumlah gadget serta wifi gratis kepada anak-anak kurang beruntung di wilayah Jakarta, Tangerang dan Depok.
"Semua program ini tergabung dalam program The Human Safety Net, sebuah gerakan rantai kebaikan yang menghubungkan banyak orang untuk saling membantu sesama,"tutupnya.
Selanjutnya: Rabobank ganti nama, apa dampaknya ke rencana merger dengan BCA Syariah?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News