Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi PT Bank Rabobank International Indonesia mengubah nama perseroan diakui PT Bank Central Asia tak bakal mengganggu rencana merger dengan PT Bank BCA Syariah.
Kamis (24/9) lalu Rabobank resmi mengubah namanya menjadi PT Bank Interim Indonesia. Ini menyusul izin yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan pada Selasa (22/9) lalu.
EVP Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F Haryn menjelaskan perubahan nama tersebut terjadi seiring aksi Rabobank Group yang melepas kepemilikan sahamnya terhadap Rabobank Indonesia.
Baca Juga: Dapat dana PEN, bank syariah bidik segmen UMKM, komersial dan konsumsi
“Kami menghormati Rabobank Group yang berpusat di Belanda untuk melepas kepemilikan saham Rabobank. Kami pun menghormati keputusan Rabobank Indonesia yang mengubah namanya menjadi Bank Interim Indonesia,” katanya kepada KONTAN, Jumat (25/9).
Hera menambahkan meski berganti nama, rencana BCA untuk menggabungkan Rabobank dengan BCA Syariah tak akan terganggu. Ia bilang saat ini proses akuisisi masih berjalan, sementara merger ditargetkan bakal rampung pada awal tahun depan.
Sebelumnya, Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim bilang rencana merger Rabobank Indonesia dilakukan guna mendukung bisnis BCA Syariah.
Terutama buat makin fokus ke segmen komersial, dan ritel yang selama ini jadi bisnis utama BCA Syariah. Termasuk juga untuk mulai melakukan ekspansi ke segmen anyar misalnya ke UKKM.
Baca Juga: Tiga bank syariah ini masing-masing dapat dana PEN sebesar Rp 1 triliun
“Rabobank akan kami merger dengan BCA Syariah, modal Rabobank Indonesia sebenarnya saat ini masih cukup bagus ada senilai 384 miliar. Pascamerger, modal BCA Syariah mungkin akan sampai ke Rp 2 triliun,” kata Vera Eve dalam paparan virtual akhir Agustus lalu.
Mengingatkan, proses akuisisi Rabobank dilakukan BCA sejak tahun lalu. Mulanya perseroan menaksir nilai transaksi RP 397 miliar namun kemudian nilai meningkat karena ada premium US$ 20,5 juta yang mesti dibayar BCA sehingga nilai akuisisinya menjadi sekitar Rp 500 miliar.
Selanjutnya: Laju penyaluran KUR mulai ngegas, ini pendorongnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News