kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hingga November 2019, unitlink campuran meraih imbal hasil positif 2,83%


Minggu, 15 Desember 2019 / 15:35 WIB
Hingga November 2019, unitlink campuran meraih imbal hasil positif 2,83%
ILUSTRASI. Foto pohon uang sebagai ilustrasi unitlink.


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja unitlink campuran mencatatkan imbal hasil yang positif di periode November 2019 secara year to date (ytd). Merujuk data Infovesta Utama, pada periode tersebut, imbal hasil unitlink campuran di angka rata-rata positif 2,83% dari 100 produk imbal hasil positif dan 55 produk dengan kinerja negatif.

Senior Research Analyst Infovesta Utama Praska Putrantyo mengatakan, kinerja unitlink campuran yang positif, karena terdorong oleh pasar saham di bagian Balanced Unit Linked Index yang menorehkan imbal hasil positif yaitu 2,16% dan Equity Unit linked index yang minus 0,42%.

Baca Juga: Unitlink pendapatan tetap bukukan imbal hasil positif 6,94 hingga November 2019

"Untuk unitlink campuran tinggal mengikuti kombinasi antara saham dan obligasi itu yang harus lebih diperhatikan. Apalagi di bulan Desember berbasis saham akan memimpin sepanjang Desember saja karena adanya faktor internal dan global. Prediksi, secara peforma sepanjang Desember itu paling tinggi adalah saham, kemudian fixed income, dan campuran,"kata Praska Putrantyo kepada Kontan.co.id, Minggu (15/12).

Sementara itu, di pasar surat utang mampu mencetak return yang positif. Selain itu, tekanan di pasar saham juga terimbas oleh aksi jual (net sell) investor asing sepanjang November 2019 sebesar Rp 6,9 triliun.

Baca Juga: Hingga November, rata-rata imbal unitlink saham masih berada di zona merah

Praska mengatakan, unitlink campuran tidak ada batasan sedangkan Unitlink saham kalau di reksadana campuran sudah jelas aturannya.

"Unitlink campuran ini sedikit bebas seperti masalah menata uang itu bagaimana pengelolaan yang terbaik. Sedangkan saham obligasi maksimum 79% sisanya pasar uang,"jelasnya.

Baca Juga: Capital Life catat pendapatan premi senilai Rp 901 miliar per Oktober 2019

Praska bilang prospek kinerja semua unitlink masih fluktuatif namun dengan tren positif. Sampai akhir tahun, unitlink fixed income masih memimpin dengan return positif sekitar 7%-8%, disusul dengan campuran 2%-5%, dan saham di angka 1%-3%.

Namun demikian, terdapat lima produk unitlik campuran yang sukses meraih return di atas rata-rata produk unitlink lainnya. Berikut ini adalah jawara unitlink pendapatan tetap yang hasilkan imbal hasil tinggi:

1.BNI Life Syariah Balanced Fund: 22,58%
2.Mandiri Balanced Offshore US$: 16,31%
3.Wealth Maxima Mixed: 15,86%
4.Smartwealth Dollar Multi Asset Fund: 14,84%
5.FWD Dana Berimbang Global Syariah: 14,03%

Baca Juga: Pendapatan premi FWD Life lebih dominan dari agen dan bancassurance

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×