kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Unitlink pendapatan tetap bukukan imbal hasil positif 6,94 hingga November 2019


Minggu, 15 Desember 2019 / 15:25 WIB
Unitlink pendapatan tetap bukukan imbal hasil positif 6,94 hingga November 2019
ILUSTRASI. Ilustrasi pemasaran atau marketing produk unitlink Prime Invest dari Asuransi AIA Indonesia.


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja unitlink pendapatan tetap mencatatkan imbal hasil yang positif pada November 2019. Merujuk data Infovesta Utama, pada periode tersebut, imbal hasil unitlink pendapatan tetap di angka rata-rata 6,94% dari 121 menorehkan kinerja positif, dan 9 dengan imbal hasil negatif.

Senior Research Analyst Infovesta Utama Praska Putrantyo mengatakan, kinerja unitlink pendapatan tetap yang positif, karena terpengaruh oleh indeks pasar surat utang negara (SUN).

Baca Juga: Hingga November, rata-rata imbal unitlink saham masih berada di zona merah

Kondisi itu terlihat dari data Infovesta Government Bond Index yang tercatat positif 0,24% sepanjang November, dan secara year to date (ytd) di angka 9,38%.

Praska menjelaskan, secara full year, fixed income lebih tinggi karena akumulasi penguatannya lebih kencang dari Januari hingga November itu paling tinggi.

Sementara di Desember ini sedikit berbalik, obligasi mulai dijual namun karena imbal hasil obligasi sudah mulai membaik dan sudah mulai switch di tengah isu perang dagang akan melemah para investor mulai berani membeli aset yang berisiko seperti di saham, valas, komoditi market.

Baca Juga: Industri asuransi jiwa catatkan kinerja positif di kuartal III 2019

"Sehingga pasar saham sedikit terdongkrak meningkat sementara pasar obligasi melandai cenderung menurun,"kata Praska kepada Kontan.co.id, Minggu (15/12).



TERBARU

[X]
×