kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Hingga Oktober 2023, FIF Sudah Menerbitkan Obligasi Rp 4 Triliun


Senin, 04 Desember 2023 / 21:19 WIB
Hingga Oktober 2023, FIF Sudah Menerbitkan Obligasi Rp 4 Triliun
ILUSTRASI. Kantor pusat PT Federal International Finance (FIF). Tahun ini, PT Federal International Finance (FIF) sudah menerbitkan obligasi senilai Rp 4 triliun hingga Oktober 2023.


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, PT Federal International Finance (FIF) sudah menerbitkan obligasi senilai Rp 4 triliun hingga Oktober 2023.

Chief Marketing Officer FIF Group Daniel Hartono mengatakan dibandingkan dengan periode sama tahun 2022, nilai penerbitan obligasi FIF tersebut meningkat 26% dari Rp 3,17 triliun. 

“Bulan Oktober 2023 FIF juga menerbitkan obligasi sebesar Rp 1,1 triliun yang diterima pada bulan November 2023,” ujar Daniel kepada Kontan.co.id, Senin (4/12).

Baca Juga: FIF Atur Strategi Mengoptimalkan Pengelolaan Beban Bunga pada Tahun 2024

Daniel mengatakan FIF tidak memiliki preferensi terhadap suatu instrumen tertentu dalam memenuhi pendanaan. Obligasi menjadi salah satu cara memenuhi pendanaan hingga saat ini. 

Kata Daniel, penerbitan obligasi juga memiliki risiko tersendiri. FIF memandang adanya beberapa risiko seperti tingkat suku bunga yang fluktuatif, kondisi pasar yang tidak mudah ditebak, persaingan dengan perusahaan lain yang menerbitkan obligasi pada saat yang sama. Serta faktor-faktor makro ekonomi seperti resesi ekonomi, ketidakstabilan politik, perubahan kebijakan pemerintah dan lainnya. 

“Untuk mencegah risiko-risiko tersebut, FIF mengimplementasikan strategi diversifikasi pendanaan yang terdiri dari pinjaman bank luar negeri maupun dalam negeri dan obligasi,” jelas Daniel.

Tahun depan, Daniel menyebutkan, strategi FIF dalam memenuhi pendanaan paling banyak adalah pinjaman dari bank dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini dikarenakan pinjaman dari bank memberikan fleksibilitas dalam mengatur cash flow dan memenuhi pendanaan operasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×