kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,64   6,79   0.75%
  • EMAS1.383.000 0,36%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

FIF Catat Pembiayaan Multiguna Capai Rp 10 Triliun hingga Oktober 2023


Minggu, 26 November 2023 / 05:05 WIB
FIF Catat Pembiayaan Multiguna Capai Rp 10 Triliun hingga Oktober 2023
ILUSTRASI. PT Federal International Finance (FIF), mencatatkan kinerja positif pembiayaan multiguna. /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/23/11/2023.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak perusahaan PT Astra International Tbk, PT Federal International Finance (FIF), mencatatkan kinerja positif pembiayaan multiguna. 

Chief Marketing Officer FIF Group Daniel Hartono mengatakan perusahaannya berhasil menyalurkan pembiayaan multiguna di atas Rp 10 triliun.

"Pencapaian itu naik 8,7% secara Year on Year (YoY), jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ucapnya kepada Kontan.co.id, Sabtu (25/11).

Menurut Daniel, kenaikan tersebut dipengaruhi optimisme pemerintahan dalam mendukung kebangkitan ekonomi Indonesia, yang mana telah mendorong peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan dana multiguna baik untuk sektor konsumtif maupun produktif. 

Baca Juga: FIF Catatkan Pembiayaan Sepeda Motor Capai Rp 22 Triliun Hingga Oktober 2023

Sementara itu, Daniel menilai secara umum tahun politik tidak memberikan dampak besar kepada industri pembiayaan. 

Dia menyebut bahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tetap optimistis bahwa tahun depan industri pembiayaan dapat terus bertumbuh meski tetap perlu waspada terhadap potensi perlambatan yang mungkin dapat terjadi. Daniel juga berpendapat kenaikan suku bunga Bank Indonesia bisa saja memberikan dampak terhadap kenaikan cost of funding. 

"Namun, FIF tetap terus mempertahankan strategi diversifikasi sumber pedanaan guna mempertahankan bunga yang ditawarkan kepada konsumen," katanya.

Daniel pun optimistis pembiayaan multiguna Adira Finance dapat tetap bertumbuh pada tahun depan meski dihadapkan sejumlah tantangan. Hal itu sejalan dengan optimisme regulator dengan tetap memperhatikan strategi yang telah ditentukan untuk mencapai pertumbuhan kinerja pada tahun depan.

Di sisi lain, Daniel menyatakan FIF masih dapat mempertahankan kinerjanya dengan mencatatkan angka Non Performing Financing (NPF) di bawah 1%. Dia menyebut berdasarkan ketentuan OJK, angka itu masih tergolong kategori sangat sehat karena tak melebihi 5%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×