kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,33   -2,31   -0.25%
  • EMAS1.396.000 0,07%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

FIF Catatkan Pembiayaan Sepeda Motor Capai Rp 22 Triliun Hingga Oktober 2023


Rabu, 22 November 2023 / 17:06 WIB
FIF Catatkan Pembiayaan Sepeda Motor Capai Rp 22 Triliun Hingga Oktober 2023
ILUSTRASI. PT Federal International Finance (FIF) mencatatkan pembiayaan sepeda motor sebesar Rp 22 triliun, atau tumbuh 31% (YoY)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/31/07/2023.


Reporter: Nindita Nisditia | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak perusahaan PT Astra International Tbk (ASII), PT Federal International Finance (FIF) mencatatkan pembiayaan sepeda motor sebesar Rp 22 triliun, atau tumbuh 31% secara tahunan (YoY).

Marketing NMC Director FIF Group Daniel Hartono mengatakan, pertumbuhan tersebut didukung oleh meningkatnya daya konsumsi masyarakat yang mendorong pertumbuhan positif pada penyaluran pembiayaan sepeda motor di FIF.

Daniel menilai, memasuki tahun politik nanti juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan positif pada seluruh sektor industri, termasuk pembiayaan motor di tahun pemilu nanti.

“Sejalan dengan optimisme tersebut, Ketua umum APPI menyebutkan bahwa penyaluran pembiayaan pun masih akan tetap bertumbuh di tahun 2024,” ucap Daniel kepada Kontan.co.id, Selasa (21/11).

Baca Juga: Penjualan Motor Nasional Meningkat, Sejumlah Multifinance Ketiban Berkah

Selain itu, terkait dengan tren kenaikan suku bunga, dampak yang dirasakan oleh FIF terkait dengan adanya potensi kenaikan cost of fund pada akhir tahun 2023. Namun, dalam mengantisipasi hal tersebut, Daniel mengatakan FIF memiliki diversifikasi pendanaan yang luas.

Daniel mengulas, pembiayaan sepeda motor Honda baru masih memberikan kontribusi sebesar lebih dari 60% dibandingkan dengan seluruh bisnis FIF. Ia memperkirakan, pembiayaan sepeda motor baru masih akan mendominasi dibandingkan dengan motor bekas.

Saat ini, Daniel memastikan rasio antara pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan atau Non Performing Financing (NPF) FIF masih stabil terjaga di level 1%. Artinya, NPF FIF masih berada di batas atas NPF OJK yang sebesar 5%. Daniel bilang, hal ini didukung oleh proses akuisisi kredit yang telah terintegrasi secara sistem melalui smart acquisition yang dimiliki oleh perseroan.

“Selain itu, dengan dukungan proses manajemen kontrak yang telah terstandarisasi sesuai dengan regulasi yang berlaku, menjadi salah satu faktor yang mendorong FIF berhasil menjaga level NPF tersebut,” kata Daniel.

Baca Juga: FIF Bakal Genjot Penyaluran Pembiayaan Sektor UMKM di Tahun Depan

Daniel mengatakan, target penyaluran pembiayaan FIF diharapkan akan tetap akan meningkat sekitar 9% pada tahun 2024 dibandingkan dengan tahun ini.

“Melihat pencapaian FIF pada tahun ini dan didorong dengan kinerja perekonomian di Indonesia yang diproyeksikan akan bertumbuh, tentu FIF optimistis untuk target pembiayaan di tahun depan akan meningkat dibandingkan dengan tahun ini,” imbuh Daniel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×