kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Hingga pertengahan tahun, pendapatan industri sekuritas masih stagnan


Jumat, 24 Agustus 2018 / 05:10 WIB
Hingga pertengahan tahun, pendapatan industri sekuritas masih stagnan


Reporter: Ferrika Sari, Tendi Mahadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan sekuritas mencatatkan penurunan pendapat dari bisnis penjaminan emisi efek di semester pertama tahun ini. Sebut saja PT Trimegah Sekuritas Indonesia.

Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2018, pendapatan dari jasa penjaminan emisi dan penjualan efek perseroan ini tercatat sebesar Rp 15,42 triliun. Sementara pada periode yang sama di tahun kemarin bisnis ini membuahkan pendapatan sebesar Rp 16,62 miliar.

Kondisi serupa terjadi di PT Reliance Sekuritas Indonesia. Di perusahaan ini pendapatan dari kegiatan penjaminan emisi efek melorot dari Rp 1,17 miliar menjadi hanya Rp 15,9 juta.

Penurunan pendapatan kegiatan penjamin emisi dan penjualan efek juga terjadi PT Panin Sekuritas. Hingga semester pertama tahun ini, pendapatan Panin Sekuritas dari bisnis ini tercatat sebesar Rp 593,6 juta.

Padahal pada separuh pertama 2017, perseroan tersebut membukukan pendapatan sebanyak Rp 770,4 juta dari bisnis ini. Artinya terjadi penurunan sebesar 22,9% secara tahunan.

Menurut Direktur Panin Sekuritas Prama Nugraha, penurunan pendapatan di semester pertama tahun ini karena ada beberapa proyek yang belum bisa terealisasi. Perusahaan tersebut baru melaksanakan proyek penjaminan emisi di semester kedua.

Prama menilai, kondisi pasar yang volatil di semester pertama tak banyak berpengaruh terhadap bisnis penjaminan emisi perusahaannya. Hal ini lebih disebabkan persiapan penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) yang memang membutuhkan waktu lebih lama. "Jadi baru bisa membukukan pendapatan emisi pada semester kedua," kata dia, Kamis (23/8).

Sementara Direktur Utama Bahana Sekuritas Feb Sumandar masih berharap bisa mengantarkan beberapa perusahaan melakukan IPO dan menerbitkan obligasi hingga menutup tahun 2018.

Feb mengaku, pihaknya akan membantu dua perusahaan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), serta membantu penerbitan obligasi empat perusahaan. "Tapi, kami belum bisa memberikan nama dan besarannya, karena semua itu masih dalam proses, sehingga kami masih terikat kerahasiaan informasi," kata Feb.

Ia juga enggan menyebutkan target pendapatan tahun ini. Ia hanya bilang, target pendapatan tersebut meningkat dibandingkan tahun lalu, tetapi tidak terlalu signifikan. "Target pendapatan masih kami tinjau, yang jelas pertumbuhannya tidak terlalu signifikan. Namanya capital market, bisa saja di kuartal IV ada pergerakan yang postif," ungkapnya. Sepanjang semester I-2018, Bahana Sekuritas membantu dua emiten melantai di bursa dengan total perolehan dana Rp 2,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×