kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga Semester I, Pendapatan Komisi BRI Naik 7,8%


Kamis, 04 Agustus 2022 / 17:12 WIB
Hingga Semester I, Pendapatan Komisi BRI Naik 7,8%
ILUSTRASI. Layanan digital Bank Rakyat Indonesia (BRI) di pusat belanja, Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) optimis pendapatan berbasis biaya dan komisi atau fee based income (FBI) sampai akhir tahun bisa tumbuh dua digit. Aestika Oryza Gunarto Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan, FBI akan terus didorong sebagai strategi untuk menjaga perolehan bottom line atau laba bersih tahun ini. 

"BRI akan meningkatkan perolehan pendapatan yang bersumber dari aktivitas berbasis transaksi," kata Aestika pada Kontan.co.id, Kamis (4/8).

Ia bilang, peningkatan fee income itu didominasi oleh sumber-sumber pendapatan dari e-channel & e-banking, jasa administrasi simpanan, jasa investment services, layanan trade finance, serta jasa produk asuransi.

Sebagai bank dengan customer base terbesar, lanjut Aestika, BRI berkomitmen untuk selalu meningkatkan kualitas saluran distribusi baik secara jumlah, jenis layanan yang dapat dinikmati nasabah, maupun reliabilitasnya untuk mendorong transaksi melalui e-channel & e- banking.

Baca Juga: Sasar Sektor Perkebunan, BCA Syariah Targetkan Pembiayaan Rp 7,2 Triliun di 2022

BRI juga akan selalu berinovasi untuk menghadirkan diversifikasi jenis produk dan layanan yang sesuai kebutuhan nasabah.

Adapun sepanjang semester I 2022, BRI telah membukukan pendapatan non bunga sebesar Rp 17,53 triliun atau tumbuh 7,6% dari periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini didorong oleh fee based income dan pendapatan recovery

FBI BRI mencapai Rp 8,79 triliun, meningkat 7,8% dari Rp 8,16 triliun pada semester I 2021.Pendapatan dari administrasi Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 2,26 triliun atau tumbuh 4% secara YoY, pendapatan dari transaksi e-channel mencapai Rp 3,62 triliun atau meningkat 5,5% YoY.

Sementara fee dari administrasi kredit Rp 901 miliar atau naik 2,5%, pendapatan dari trade finance dan bisnis internasional naik 7,2% YoY jadi Rp 875 miliar. Selanjutnya, pendapatan dari transaksi non e-channel naik 53,4% jadi Rp 209 miliar, dan pendapatan terkait asuransi meningkat 46,9% YoY jadi Rp 480 miliar. 

Sementara pendapatan recovery dari kredit-kredit bermasalah dan hapus buku mencapai Rp 5,02 triliun, naik 18,5% dari 4,2 triliun pada semester I 2021. Pendapatan treasury naik dari Rp 123 triliun menjadi Rp 2,21 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×