Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit di sektor pertanian atau agrikultur di PT Bank Central Asia Tbk (BCA) semakin bertumbuh. Begitupun dengan kualitas kredit yang terus membaik.
Direktur PT Bank Central Asia Tbk Santoso Liem menyatakan, penyaluran kredit BCA di sektor pertanian dan perkebunan per September 2018 mencapai Rp 30 triliun. Nilai ini tumbuh 12,1% sejak awal tahun atau year to date (ytd).
"Nilai ini di atas pertumbuhan total kredit BCA yang tumbuh 10,3% ytd. Untuk NPL Perkebunan pertanian 0,28% sedangkan total NPL BCA sebesar 1,4% pada September 2018. Jadi pertumbuhanya cukup baik tahun ini, kualitasnya pun tetap bisa dipertahankan," ujar Santoso kepada Kontan.co.id, Rabu (14/11).
Santoso menilai pertumbuhan kredit di sektor agrikultur dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, orientasi pertanian Indonesia memang kebanyakan untuk konsumsi domestik, seiring dengan upaya pemerintah menguragi produk impor.
Kedua, orientasi perkebunan kebanyakan digunakan bahan baku industri dan di ekspor. Apalagi saat ini Dollar Amerika Serikat menguat.
"Saya pikir tahun politik tidak mengubah banyak. Lantaran tantangan kita adalah ketergantungan bahan impor dan meningkatkan kinerja ekspor," imbuh Santoso.
Asal tahu saja, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per September 2018 kredit pertanian, perburuhan, dan perhutanan tumbuh 11,34% yoy menjadi Rp 304,06 triliun. NPL juga membaik dari tahun lalu 2,06% menjadi 1,5% di kuartal III-2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News