kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Holding Keuangan diharapkan rampung semester I 2018


Senin, 16 April 2018 / 21:05 WIB
Holding Keuangan diharapkan rampung semester I 2018
ILUSTRASI. Nasab Sedang Menarik Uang di ATM


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berharap rencana pembentukan Holding BUMN Keuangan dapat rampung di semester I 2018. Semua kajian terus dilakukan agar rencana ini cepat terealisasikan.

Gatot Trihargo, Deputi Kementerian BUMN Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan menjelaskan, pihaknya sedang mematangkan permintaan dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Ada beberapa pertanyaan mereka yang signifikan terkait bisnis dan operasional holding keuangan,” ujar Gatot saat ditemui di acara penandatanganan kerjasama Mandiri dengan lima asuransi BUMN, Senin (16/4).

Selain itu sudah ada juga pembicaraan terkait skemanya akan seperti apa, bentuk holding seperti apa, bentuknya strategic atau konvesional serta mitigasi resiko holding kedepannya. Menurutnya secara informal sudah didiskusikan.

Gatot menambahkan holding keuangan akan sama seperti yang lain, pun ini memudahkan akses anak usaha untuk dapat ekspansi bisnis karena pendanaan dari induk akan jauh lebih cepat prosesnya.

“Kondisinya saat ini adalah DPK perbankan 94% masuk dalam kategori jangka pendek, kedepan kita akan banyak pembiayaan infrastruktur dan dananya jangka panjang. Sehingga dari 94% kita bisa tekan ke 80%,” ujar Gatot.

Contoh lain adalah BTN, dengan adanya holding ini turut membantu BTN untuk cepat menyelesaikan backlog perumahan yang saat ini sebesar 11,4 juta rumah. BTN butuh dana sekitar Rp 10 triliun hingga Rp 15 triliun untuk menutupi backlog perumahan.

“PT Danareksa menjadi holding company ini hanya cangkang saja dan apapun bisa dipakai. Kajiannya masih Danareksa nanti namanya Indonesia Financial Service. Kita lihat peran masing-masing mana yang bagus,” jelas Gatot.

Pun, terkait aset management perbankan guna mengelola aset bermasalah bank akan dibentuk pasca holding rampung. Pihaknya akan menata terlebih dahulu aturannya dan perlu hati-hati. “Kalau itu jadi bisa membuat cepat mereka (holding keuangan),” tutup Gatot.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×