CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Holding Ultra Mikro Gelontorkan Kredit Hingga Rp 528 Triliun per September 2022


Senin, 30 Januari 2023 / 12:38 WIB
Holding Ultra Mikro Gelontorkan Kredit Hingga Rp 528 Triliun per September 2022
ILUSTRASI. Holding ultra mikro telah menggelontorkan kredit mikro Rp 527,9 triliun per September 2022, naik 13,9% secara tahunan.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding ultra mikro telah menggelontorkan kredit mikro sebesar Rp 527,9 triliun per September 2022. Angka ini tumbuh 13,9% secara tahunan (YoY).

Secara rinci, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sunarso mengungkapkan pertumbuhan kredit paling besar berasal dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang tumbuh dari Rp 30,9 triliun di September 2021 menjadi Rp 39,3 triliun di September 2022 atau 27,1% yoy setelah menjadi holding.

“Saya kira ini pertumbuhan kredit yang sangat agresif, mudah-mudahan diikuti juga dengan penerapan risk management yang baik sehingga kualitasnya baik,” ujar Sunarso dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Senin (30/1).

Baca Juga: Peran Strategis BRI Akselerasi Inklusi Keuangan & Praktik ESG di Indonesia

Selanjutnya, pertumbuhan kredit terbesar kedua berasal dari BRI yang tumbuh 14% yoy. Dari nilai sebelumnya Rp 379,7 triliun telah menjadi Rp 432,7 triliun. Terakhir, anggota holding ultra mikro lainnya, PT Pegadaian mencatat penyaluran kredit mikro di periode yang sama tumbuh 5,4% yoy menjadi Rp 55,9 triliun.

“Pertumbuhan kredit ini ditopang oleh penurunan biaya cost of fund dari Pegadaian dan PNM,” ujar Sunarso.

Dalam hal ini, Pegadaian mencatat cost of fund turun sekitar 1,5% dari 6,15% di September 2021 menjadi 4,69% di September 2022.

Terakhir, cost of fund dari PNM turun dari 8,85% menjadi 7,85%. Itu berarti ada penurunan cost of fund sekitar 1%.

Baca Juga: Perluas Transaksi Digital, BRI Jalin Kerjasama dengan Oppo

Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan mengungkapkan bahwa dengan adanya holding juga dapat memperluas jaringan dari sebelumnya 4.085 outlet kini ditambah 623 co-location.

“Dengan co-location ini kami jadi hemat karena kami satu cabang dengan BRI sehingga kami tidak perlu sewa tempat sehingga apa yang kami dapat dari BRI itu dikembalikan ke masyarakat, kalau masyarakat melakukan gadai di BRI co-location itu akan beda biayanya dengan di outlet Pegadaian” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×