Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Besarnya potensi pasar perbankan syariah di Indonesia mampu menarik bagi investor luar negeri. Pemerintah Hongkong mengajak Bank Indonesia bekerjasama membentuk penghubung perbankan syariah antar kawasan (HUB). Hal ini bertujuan untuk untuk mengembangkan bisnis perbankan syariah secara global.
Muliaman Darmansyah Haddad, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), bilang, tawaran itu datang tiga minggu yang lalu. Penawaran datang dari menteri keuangan Hongkong. "Mereka mengajak membentuk HUB," ujar Muliaman, Kamis (9/6).
Adanya HUB akan tercipta infrastruktur bisnis perbankan syariah antarnegara. Artinya, lembaga perbankan syariah kedua negera bisa berbisnis di negara itu. Tentu saja, tawaran ini muncul, karena Indonesia merupakan pasar yang potensial. Sebagian besar penduduk Indonesia adalah umat muslim. Sementara itu, perbankan syariah di Indonesia masih tergolong baru.
Bila kerja sama itu berhasil, artinya bank syariah dari Hongkong bakal leluasa berbisnis di Indonesia. Adapun bank syariah lokal belum tentu menjamah bisnis di Hongkong karena keterbatasan modal.
Sebelumnya, BI juga mendapat tawaran serupa dari Malaysia dan Singapura. "Tawaran ini banyak, kita boleh memanfaatkan atau menolaknya," ujar Muliaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News