Reporter: Mona Tobing |
JAKARTA. HSBC Amanah belum berencana mengubah status menjadi Bank Umum Syariah atau BUS, meskipun Bank Indonesia (BI) memberikan kelonggaran modal awal pendirian BUS sebesar Rp 500 juta.
“Selama dua tahun ke depan belum ada rencana perubahan status tersebut, tutur Agus Amir, vice President HSBC. Selain terbentur soal permodalan, posisi HSBC Amanah saat ini masih dianggap sebatas pendukung induk usaha yaitu HSBC.
"Strategi bisnis HSBC Amanah masih mengikuti strategi HSBC induk," tutur Agus, rabu (12/10). Selain itu, faktor regulasi dari BI yang akan membatasi kantor cabang bank asing di tanah air juga belum membuat HSBC Amanah berencana menambah kantor cabang. Saat ini HSBC Amanah memiliki lima kantor cabang.
Untuk strategi bisnis produk, HSBC Amanah masih fokus pada wealth management yang menjadi sumber pemasukan mereka. "Dari sekitar 20.000 nasabah kami sekitar 60% telah menggunakan layanan produk investasi seperti: unitlink, reksadana dan bancassurance," beber Agus. HSBC Amanah juga belum berencana merambah kartu kredit serta produk gadai emas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News