kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

HSBC Amanah belum akan ubah status meski BI perlonggar aturan modal


Rabu, 12 Oktober 2011 / 17:02 WIB
HSBC Amanah belum akan ubah status meski BI perlonggar aturan modal
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan di Bank Central Asia (BCA) BSD Tangerang Selatan, Jumat (3/4)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/03/04/2020.


Reporter: Mona Tobing |

JAKARTA. HSBC Amanah belum berencana mengubah status menjadi Bank Umum Syariah atau BUS, meskipun Bank Indonesia (BI) memberikan kelonggaran modal awal pendirian BUS sebesar Rp 500 juta.

“Selama dua tahun ke depan belum ada rencana perubahan status tersebut, tutur Agus Amir, vice President HSBC. Selain terbentur soal permodalan, posisi HSBC Amanah saat ini masih dianggap sebatas pendukung induk usaha yaitu HSBC.

"Strategi bisnis HSBC Amanah masih mengikuti strategi HSBC induk," tutur Agus, rabu (12/10). Selain itu, faktor regulasi dari BI yang akan membatasi kantor cabang bank asing di tanah air juga belum membuat HSBC Amanah berencana menambah kantor cabang. Saat ini HSBC Amanah memiliki lima kantor cabang.

Untuk strategi bisnis produk, HSBC Amanah masih fokus pada wealth management yang menjadi sumber pemasukan mereka. "Dari sekitar 20.000 nasabah kami sekitar 60% telah menggunakan layanan produk investasi seperti: unitlink, reksadana dan bancassurance," beber Agus. HSBC Amanah juga belum berencana merambah kartu kredit serta produk gadai emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×