Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) Indonesia memberikan pinjaman sindikasi untuk sektor properti. Bersama dengna PT Bank Mayapada Tbk (MAYA), kredit diberikan pada PT Hanson International Tbk (MYRX).
Head of Corporate Banking III ICBC Indonesia, Fajar Satritama menuturkan, nilai kredit sindikasi yang dikucurkan kepada PT Hanson International mencapai Rp 800 miliar. Kontribusi ICBC Indonesia dalam kredit sindikasi sektor properti ini mencapai 65% atau setara dengan Rp 520 miliar. Sisanya yaitu sebesar Rp 280 miliar akan diberikan oleh Bank Mayapada.
Fajar menuturkan, suku bunga yang diberikan pada kredit sindikasi ini adalah sebesar 14%. Kredit sindikasi yang dikucurkan ICBC Indonesia, terdiri dari dua jenis.
Pertama, adalah working capital atawa kredit modal kerja sebesar Rp 300 miliar dengan jangka waktu selama dua tahun. Kedua adalah kredit yang bersifat investasi mencapai Rp 500 miliar dengan tenor selama lima tahun.
"Kredit sindikasi ini diberikan untuk mendukung pengembangan proyek pembangunan properti yang dilakukan oleh PT Hanson International yang berlokasi di Maja, Serang-Banten dan Serpong. Properti tersebut berupa rumah tinggal untuk kalangan menengah bawah," kata Fajar di Jakarta, Kamis (11/6).
Menurut Fajar, ICBC Indonesia terus mengembangkan partisipasi proyek properti terutama residensial alias rumah tinggal. Selain itu, ICBC Indonesia juga memberikan kucuran kredit pada proyek properti pembangunan kantor dan juga pengembangan kawasan industri.
Fajar menjelaskan, ketertarikan ICBC Indonesia untuk mengembangkan sektor properti lantaran segmen masyarakat menengah bawah masih membutuhkan tempat tinggal. Selain itu, dalam kredit sindikasi sektor properti ini, ICBC Indonesia melihat kelebihan berupa pembangunan perumahan yang lokasinya dekat dengan akses transportasi umum berupa stasiun kereta api Maja.
Ia menambahkan, kredit sindikasi pada proyek properti ini sudah memasuki tahap pembangunan perumahan kedua. Ini artinya, kata Fajar, masih terdapat permintaan dan kebutuhan rumah yang tinggi di segmen masyarakat menengah bawah.
"Kami dorong pertumbuhan kredit di sektor perumahan dan daerah Maja cukup terjangkau bagi masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah bawah. ICBC Indonesia ingin mengembangkan dan meningkatkan dari sisi agency, sehingga kredit properti tidak hanya yang berharga mahal tetapi juga landed house yang terjangkau," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News