kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.009.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.455   29,00   0,18%
  • IDX 7.829   93,40   1,21%
  • KOMPAS100 1.093   14,80   1,37%
  • LQ45 799   10,41   1,32%
  • ISSI 266   3,52   1,34%
  • IDX30 414   4,86   1,19%
  • IDXHIDIV20 481   5,63   1,18%
  • IDX80 121   1,82   1,53%
  • IDXV30 131   2,47   1,92%
  • IDXQ30 133   1,25   0,94%

ICX Tak Menutup Kemungkinan Lakukan Pendanaan Publik untuk Program Pemerintah


Senin, 01 September 2025 / 19:31 WIB
ICX Tak Menutup Kemungkinan Lakukan Pendanaan Publik untuk Program Pemerintah
ILUSTRASI. Ki-ka : Founder Indonesia Crowdfunding Exchange (ICX) Andika Sutoro (kanan) bersama, CEO ICX Romario Sumargo (kiri) saat peluncuran Indonesia Crowdfunding Exchange di Jakarta, Senin (8/5/2023). LandX resmi melakukan rebranding menjadi ICX atau Indonesia Crowdfunding Exchange. Perusahaan yang bergerak dalam industri security crowdfunding. Melalui peresmian ini, ICX membuka peluang bagi investor untuk mendanai perusahaan rintisan atau UKM yang telah sesuai dan memiliki potensi pertumbuhan yang baik./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/08/05/2023.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan securities crowdfunding atau urun dana PT ICX Bangun Indonesia (ICX) tak menutup kemungkinan melakukan pendanaan publik yang diarahkan untuk mendukung program pemerintah. Saat ini, ICX masih memantau perkembangan inisiatif pendanaan publik yang diarahkan untuk mendukung program pemerintah. 

Direktur Operasional ICX Gunawan Aldy tak memungkiri bahwa peluang pendanaan untuk program pemerintah terbilang menarik dan cukup besar karena urun dana bisa menjadi alternatif, khususnya untuk program dengan nilai sosial tinggi. Namun, saat ini, dia bilang pihaknya belum mengarah untuk pendanaan program pemerintah.

"Ke depan, kami tidak menutup kemungkinan dapat berpartisipasi apabila track record dan regulasi sudah lebih jelas, serta skema yang sesuai bagi penyelenggara dan pemodal," ucapnya kepada Kontan, Senin (1/9/2025).

Baca Juga: Aludi Sebut Industri Urun Dana Sudah Mulai Melirik Program Pemerintah

Gunawan mengungkapkan sampai saat ini, ICX masih berfokus pada sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan perusahaan rintisan sebagai penerbit utama. 

Meski peluangnya terbilang menarik, Gunawan mengungkapkan ada tantangan utama bagi urun dana untuk masuk ke pendanaan program pemerintah. Dia bilang tantangan utamanya adalah regulasi dan tata kelola. 

"Program pemerintah biasanya memiliki mekanisme birokrasi yang panjang, sedangkan urun dana menuntut transparansi, kecepatan, dan kepastian skema imbal hasil bagi pemodal. Harmonisasi dua hal itu membutuhkan koordinasi erat antara regulator, penyelenggara, dan pemerintah," tuturnya.

Selain itu, Gunawan mengatakan perlu ada skema mitigasi risiko yang jelas agar minat investor tetap terjaga. 

Sebelumnya, platform urun dana Bizhare resmi memberikan akses bagi masyarakat untuk ikut serta berinvestasi secara patungan dalam pembangunan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dengan sistem pasar modal yang transparan dan aman. 

Baca Juga: ICX Terapkan Sejumlah Langkah Ini dalam Memitigasi Risiko Pendanaan

Lebih lanjut, Co-Founder & CTO/COO Bizhare Giovanni Umboh mengatakan Bizhare memastikan setiap proyek telah melalui proses kurasi ketat mencakup mitra yayasan Badan Gizi Nasional (BGN), legalitas penerbit, lokasi dapur, anggaran biaya, hingga kesiapan operasional. Dia bilang investor juga dapat memantau laporan keuangan dan perkembangan proyek secara real-time melalui platform Bizhare, termasuk mekanisme transaksi menggunakan virtual account untuk menjaga keamanan pembayaran.

“Kami melakukan monitoring rutin bersama yayasan dan penerbit untuk memastikan kualitas operasional dapur, sekaligus menjamin makanan yang disajikan benar-benar bergizi dan sehat bagi anak-anak,” ungkap Giovanni.

Giovanni mengatakan kampanye perdana telah tersedia di situs resmi Bizhare www.bizhare.id dan aplikasi Bizhare. Dia menyebut penawaran pertama dilakukan oleh PT Anak Tumbuh Sehat, dengan nilai pendanaan sekitar Rp 1,6 miliar untuk pembangunan Dapur SPPG Karanganyar, Brumbungan, Semarang, bekerja sama dengan Yayasan Wibawa Perkasa Abadi sebagai mitra resmi BGN.

Adapun investor dapat berpartisipasi mulai dari Rp 1 juta, dengan estimasi balik modal sekitar 17 bulan. 

Baca Juga: Bizhare Buka Investasi Publik Pertama untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Selanjutnya: BNI Perkuat Program Penurunan Stunting di NTT dan Banten

Menarik Dibaca: Ini Cara Menetapkan Tujuan Keuangan yang Tepat untuk Masa Depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×