kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.978.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.435   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.736   -94,43   -1,21%
  • KOMPAS100 1.079   -10,72   -0,98%
  • LQ45 789   -8,41   -1,06%
  • ISSI 262   -2,74   -1,04%
  • IDX30 409   -4,48   -1,08%
  • IDXHIDIV20 475   -5,51   -1,15%
  • IDX80 119   -1,13   -0,94%
  • IDXV30 129   -0,75   -0,58%
  • IDXQ30 132   -1,48   -1,11%

Aludi Sebut Industri Urun Dana Sudah Mulai Melirik Program Pemerintah


Senin, 01 September 2025 / 17:52 WIB
Aludi Sebut Industri Urun Dana Sudah Mulai Melirik Program Pemerintah
ILUSTRASI. Asosiasi Layanan Urun Dana Utama (Aludi) menyebut industri urun dana atau dikenal sebagai Securities Crowdfunding (SCF) sudah mulai melirik pendanaan untuk program pemerintah. (KONTAN/Muradi)


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Layanan Urun Dana Utama (Aludi) menyebut industri urun dana atau dikenal sebagai Securities Crowdfunding (SCF) sudah mulai melirik pendanaan untuk program pemerintah. 

Sekretaris Jenderal Asosiasi Layanan Urun Dana Utama (Aludi) Patrick Gunadi juga tak memungkiri bahwa peluang atau prospek industri urun dana untuk masuk ke program pemerintah terbilang besar. Dalam waktu dekat, pihaknya akan menjajaki kerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam hal mendukung program pemerintah.

"Betul, kami dari asosiasi akan menekan nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan BGN, seiring sudah ada perbaikan kinerja dari pemerintah," ungkapnya kepada Kontan, Senin (1/9/2025).

Baca Juga: Bizhare Buka Investasi Publik Pertama untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Meski peluang untuk mendanai program pemerintah besar, Aludi menyampaikan agar industri urun dana juga menerapkan prinsip selektif. Patrick bilang hal itu bertujuan demi perlindungan investor. 

Selain itu, ia pun mengingatkan tantangan dari sisi risiko politik juga harus diperhatikan industri dalam melakukan pendanaan untuk program pemerintah.

Sejauh ini, dari 18 penyelenggara urun dana yang berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah membukukan dana yang terhimpun sebesar Rp 1,7 triliun per Juni 2025. Adapun jumlah penerbit (pelaku usaha) sebanyak 927, sedangkan investor sebanyak 191.000 per Juni 2025.

Baca Juga: Bizhare: Prospek Industri Urun Dana Masih Menjanjikan di Tahun 2025

Sebelumnya, perusahaan securities crowdfunding atau urun dana PT Investasi Digital Nusantara (Bizhare) resmi membuka kesempatan investasi publik pertama di Indonesia untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Co-Founder & CTO/COO Bizhare Giovanni Umboh mengatakan sebagai pionir, Bizhare memberikan akses bagi masyarakat untuk ikut serta berinvestasi secara patungan dalam pembangunan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dengan sistem pasar modal yang transparan dan aman. Dia berharap inovasi tersebut memperluas kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mempercepat pemerataan program MBG.

“Selain menciptakan dampak sosial besar bagi anak-anak Indonesia, investor juga dapat memperoleh keuntungan menarik dengan tingkat pengembalian modal yang relatif cepat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (28/8/2025). 

Lebih lanjut, Giovanni mengatakan Bizhare memastikan setiap proyek telah melalui proses kurasi ketat mencakup mitra yayasan Badan Gizi Nasional (BGN), legalitas penerbit, lokasi dapur, anggaran biaya, hingga kesiapan operasional. Dia bilang investor juga dapat memantau laporan keuangan dan perkembangan proyek secara real-time melalui platform Bizhare, termasuk mekanisme transaksi menggunakan virtual account untuk menjaga keamanan pembayaran.

Giovanni mengatakan penawaran pertama dilakukan oleh PT Anak Tumbuh Sehat, dengan nilai pendanaan sekitar Rp 1,6 miliar untuk pembangunan Dapur SPPG Karanganyar, Brumbungan, Semarang, bekerja sama dengan Yayasan Wibawa Perkasa Abadi sebagai mitra resmi BGN. Adapun investor dapat berpartisipasi mulai dari Rp 1 juta, dengan estimasi balik modal sekitar 17 bulan. 

Selanjutnya: Harga Minyak Naik Dipicu Pelemahan Dolar dan Gangguan Pasokan Rusia

Menarik Dibaca: Saat Bitcoin Tiarap, Ini 5 Jawara Kripto Top Gainers dalam 24 Jam Terakhir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×