kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IIF menggaet kredit sindikasi bank US$ 250 juta


Jumat, 20 Juni 2014 / 06:54 WIB
IIF menggaet kredit sindikasi bank US$ 250 juta
ILUSTRASI. Informasi promo Imlek belanja di Tokopedia bayar pakai Kredivo diskon hingga Rp 100.000 dan gratis cicilan 1 bulan


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sebanyak 12 bank ditambah International Finance Corporation (IFC), anak usaha Bank Dunia, menggelontorkan kredit sindikasi infrastruktur senilai US$ 250 juta bagi PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF).

Pinjaman sindikasi tersebut, kata Sarvesh Suri, Country Manager IFC Indonesia, memiliki tenor selama lima tahun. Dia menambahkan, investasi proyek infrastruktur di Indonesia masih minim. Hitungan dia, investasi proyek infrastruktur hanya sebesar 3% dari produk domestik bruto (PDB).

"Investasi itu jauh tertinggal dibanding India yang 7,5% dan China 10% dari PDB,” kata Sarvesh usai penandatanganan kredit sindikasi infrastruktur, Kamis (19/6).

Rizki Pribadi Hasan, Director Country Head Financial Institutions Corporate & Institutional Client Standard Chartered Bank (Stanchart), menambahkan, dari pinjaman senhilai US$ 250 juta tersebut, sebanyak US$ 50 juta diantaranya berasal dari komitmen IFC. Sedangkan, Deutsche Bank dan Stanchart masing-masing akan mengucurkan pinjaman US$ 20 juta.

Sejumlah bank lain yang masuk dalam konsorsium tersebut adalah bank asal Jepang, Korea Selatan, Filipina, dan Eropa Sukatmo Padmosukarso, Presiden Direktur IIF mengatakan, pinjaman itu akan digunakan IIF untuk membiayai pembangunan bandara serta pelabuhan.

“Kami sudah berbicara dengan sejumlah perusahaan, termasuk PT Pelayaran Nasional Indonesia. Mudah-mudahan bisa terealisasi,” kata Sukatmo. Selain di sektor transportasi, IIF juga akan membiayai proyek pembangkit listrik hidro power, pengembangan energi biomassa, serta peningkatan sarana air minum melalui kerjasama dengan sejumlah perusahaan daerah air minum (PDAM) daerah.

Lantas, berapa bunga kredit sindikasi yang mesti ditanggung IIF? Sukatmo enggan membeberkan. “Untuk bunga kredit sindikasi yang harus kami bayar, belum bisa kami publikasikan karena masih dalam proses perhitungan,” imbuh dia.

Manajemen Stanchart menyatakan, Stanchart ikut serta dalam pembiayaan sindikasi ini karena ingin berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Kata Rizki, Standchart secara global telah mengucurkan miliaran dollar AS untuk kredit dibidang infrastruktur. Khusus di Indonesia, Rizki mengatakan, tak memiliki data, berapa besar kredit yang telah digelontorkan Standchart Indonesia ke sektor infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×