Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri dana pensiun diperkirakan bisa menjaga catatan positif kinerja investasi di tahun lalu. Perolehan imbal hasil investasi diyakini lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Muljadi memperkirkan, return on investment dana pensiun pada 2017 setidaknya bisa berada di rentang 7% sampai 8%. "Bahkan bisa di atas itu," katanya, Rabu (10/1).
Menurut Bambang, ada beberapa faktor yang bisa mendorong pencapaian imbal hasil di kisaran tersebut. Diantaranya kondisi iklim investasi yang dinilai cukup positif pada tahun lalu.
Selain itu, beberapa kebijakan investasi dari sejumlah dana pensiun ikut mendorong imbal secara keseluruhan. Misalnya sejumlah dapen pemberi kerja (DPPK) skala besar mengambil untung dari transaksi penjualan surat berharga negara menjelang akhir tahun lalu.
Sejumlah dana pensiun tersebut telah mengempit SBN dalam tempo yang cukup lama sehingga nilainya sudah naik cukup signifikan.
Sementara, Otoritas Jasa Keuangan mencatat sampai November 2017, industri dana pensiun mencatatkan return in investment sebesar 6,8%. Jumlah ini lebih besar ketimbang periode yang sama di 2016 yang sebesar 6,5%.
Bila dirinci, DPPK yang menjalankan program manfaat pasti mengantongi imbal sebesar 7,4% per November 2017. Di saat yang sama, imbal dari DPPK iuran pasti dan dana pensiun lembaga keuangan masing-masing sebesar 6,5% dan 5,7%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News