kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Imbal Hasil Dana Pensiun Lembaga Keuangan Masih Tertekan


Minggu, 23 Oktober 2022 / 08:42 WIB
Imbal Hasil Dana Pensiun Lembaga Keuangan Masih Tertekan
ILUSTRASI. Dana Pensiun?Lembaga Keuangan (DPLK).


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyiapkan tabungan di hari tua perlu menjadi kesadaran sejak dini. Adapun, Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) bisa menjadi pilihan untuk mempersiapkan hal tersebut.

Namun, imbal hasil (ROI) dari manfaat pensiun yang didapatkan pun tak menentu. Mengingat, hal tersebut tergantung pada portofolio yang dimiliki ditambah kondisi ekonomi yang terjadi.

Misalnya, Per September 2022 ini, OJK mencatat ROI dari industri DPLK berada di level 3,09%. Angka tersebut jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu mengalami koreksi karena saat itu berada di level 3,99%, namun lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang di level 2,73%.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi DPLK Nur Hasan Kurniawan optimistis untuk ROI DPLK secara rata-rata bisa di antara 5,84% hingga 5,9% di akhir tahun. Menurutnya, ROI ini bakal menanjak karena 70% peserta DPLK memilih portofolio dalam bentuk deposito.

Baca Juga: Begini Saran Pengamat Asuransi Terkait Pembentukan Lembaga Penjamin Polis

“Sehingga ROI DLK sudah pasti tergantung dari tingkat suku bunga yang ditentukan BI. Bisa lebih tinggi karena naiknya tingkat suku bunga,” ujarnya.

Sejalan dengan itu, Head of Pension Fund Division BNI Widi Hantono bilang target akhir tahun untuk ROI dari pengelolaan dana peserta di portofolio investasi DPLK BNI telah ditentukan sebesar di kisaran 5,5% - 6% dengan mempertimbangkan paket pilihan peserta dan dinamika pasar. 

Meski demikian, Widi menyadari realisasi hingga kuartal 3 tahun ini masih di kisaran 2,5%, mengingat kondisi pasar selama tahun 2022 yang berdampak kepada pergeseran risk appetite peserta menjadi lebih aman atau konservatif, yang pada akhirnya mempengaruhi strategi portfolio perusahaan dalam mencapai target ROI.

“DPLK BNI melakukan profiling portfolio untuk menentukan tactical action yang optimal dengan upaya melakukan shortening duration, untuk meredam volatilitas pergerakan pasar dan yield enhancement atas dana kelolaan investasi,” jelas Widi.

Sebagai informasi, dana kelolaan DPLK BNI yang memiliki peserta hingga 870.000 ini mencapai Rp 24,5 triliun dan 67% ditempatkan di instrumen pasar uang denga jangka waktu maksimal satu tahun.

Sementara itu, DPLK Syariah Muamalat menyebutkan memberikan imbal hasil rata-rata per September 2022 di level 4,64%, dari tiga paket investasi yang dimiliki. Tertinggi ada di paket investasi yang ditempatkan sebagian di sukuk dan sebagian di deposito Syariah dengan ROI mencapai 4,76%.

Aznovri Kurniawan yang membawahi operasional dan support DPLK Syariah Muamalat menyebutkan bahwa pertumbuhan juga didapatkan dari jumlah peserta perusahaan yang meningkat 11% sepanjang tahun ini dengan  aset neto mencapai Rp 1,48 triliun di periode yang sama.

Baca Juga: Dukung UMKM, Allianz Indonesia Luncurkan SmartHealth Entreprise

Beralih ke DPLK yang dijalankan oleh perusahaan asuransi, pertumbuhan dana kelolaan masih terjadi. Contohnya, Allianz Indonesia yang  sampai Juni 2022 membukukan dana kelolaan Rp 7,2 triliun, naik 26% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.

Head of Growth Segment Allianz Life Indonesia Marco Japutra bilang pertumbuhan didukung oleh peningkatan daya beli para pemberi kerja seiring dengan membaiknya kondisi pandemi Covid-19. Sayangnya, Marco tak mau menyebut terkait imbal hasil yang ditawarkan oleh Allianz terkait DPLK yang dimilikinya.

“Beragam dana investasi DPLK Allianz dikelola secara profesional dan menghasilkan return yang baik,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×