Reporter: Dina Farisah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSTK) menorehkan kinerja lumayan di tahun lalu. Tahun ini, BPJS optimistis bisa mempertahankan return positif.
Irvansyah Utoh Banja, Kepala Divisi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan mengatakan, total dana jaminan sosial (DJS) yang meliputi jaminan hari tua (JHT), jaminan kecelakaan kerja (JKK), jaminan kematian (JKM) dan jaminan pensiun (JP) per akhir November 2016 sebesar Rp 240,52 triliun. Adapun imbal hasil investasinya sebesar 10,01%.
Sementara total dana kelolaan per November 2016 sebesar Rp 249,66 triliun dengan imbal hasil sebesar 9,98%. "Imbal hasil kami yang positif tahun lalu salah satunya di dukung oleh pergerakan saham yang solid," kata Utoh, Senin (9/1).
Portofolio investasi BPJS Ketenagakerjaan per November 2016 lebih didominasi surat utang sebesar 65%. Lalu saham sebesar 17%. Sisanya dibenamkan pada deposito sebesar 9% dan reksadana sebanyak 7%. Instrumen properti dan penyertaan langsung masih 1%.
Pada akhir tahun lalu, Agus Susanto, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan mengatakan, pihaknya telah mulai berinvestasi pada properti. BPJS membeli sebidang tanah di kawasan Kuningan yang nantinya akan dinamai Social Security Tower
Investasi properti senilai Rp 650 miliar ini ditangani oleh anak usaha BPJS Ketenagakerjaan yaitu PT Sinergi Investasi Properti. Untuk diketahui, PT Sinergi Investasi Properti merupakan perusahaan patungan dengan PT Pembangunan Perumahan. Di perusahaan patungan tersebut, BPJS Ketenagakerjaan memiliki saham mayoritas sebesar 80%.
Agus memperkirakan, properti ini dapat menghasilkan return 15,5% per tahun. Tahun ini, BPJS Ketenagakerjaan mengincar investasi properti lain di kawasan Bugel Tangerang dan Jonggol. Namun, Agus belum menghitung secara pasti berapa besar investasi yang dialokasikan untuk properti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News