kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indeks manufaktur meningkat, bank optimistis kredit manufaktur akan positif tahun ini


Minggu, 09 Mei 2021 / 16:39 WIB
Indeks manufaktur meningkat, bank optimistis kredit manufaktur akan positif tahun ini


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit manufaktur perbankan sepanjang kuartal pertama 2021 masih kontraksi. Namun, sejumlah bank optimistis kredit di sektor ini akan tumbuh lebih baik hingga akhir tahun sejalan dengan meningkatkan aktivitas dunia usaha yang tercermin dari kenaikan indeks manufaktur Indonesia. 

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kredit industri pengolahan per Maret 2021 tercatat sebesar Rp 856 triliun. Ini turun 8,08% dibandingkan Rp 931,3 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya atau secara year on year (yoy). Namun, dibanding akhir 2020 (year to date) penurunannya hanya mencapai 0,6%.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) membukukan kredit manufaktur di segmen korporasi sebesar Rp 83 triliun per Maret 2021, naik 5,75% secara yoy dan meningkat 2,09% dibandingkan Desember 2020. Sektor ini merupakan tiga besar sektor teratas yang menyumbang ekspansi kredit di bisnis korporasi bersama dengan sektor jasa, serta transportasi, pergudangan dan komunikasi. 

Mucharom, Sekretaris Perusahaan BNI mengatakan, selama pandemi, BNI menyesuaikan komposisi bauran kredit sebagai upaya menghimpun portofolio berisiko rendah sehingga dapat meminimalkan potensi kredit bermasalah atau loan at risk di kemudian hari. Sehingga pertumbuhan kredit akan difokuskan pada segmen korporasi terutama kepada pemain-pemain besar di industrinya, segmen konsumer terutama kredit berbasis payroll, dan segmen kecil terutama KUR. 

Baca Juga: Perbankan berlomba menawarkan promo transaksi pada bulan Ramadan

'Terkait segmen korporasi, bauran portofolio kredit dapat tumbuh pada korporasi swasta yang merupakan top tier di sektor industrinya. Hal tersebut tercerminkan pada total kredit yang disalurkan hingga kuartal I 2021. Secara kuartalan terdapat ekspansi  kepada korporasi swasta pemain-pemain besar di sektor industri manufaktur kimia, infrastruktur jalan tol, dan bisnis telekomunikasi," ungkap Mucharom pada Kontan.co.id, Jumat (7/5).

Eskpansi di sektor-sektor tersebut telah membuat kredit korporasi swasta BNI tumbuh 4,3% secara kuartalan.  Seiring pemulihan ekonomi nasional, BNI akan kepada pencapaian kinerja yang berkelanjutan untuk jangka panjang. Sektor yang tumbuh di kuartal I tahun ini diharapkan bisa terus tumbuh sampai akhir tahun.

Bank Mandiri mencatat portofolio kredit manufaktur sebesar Rp 124,5 triliun per Maret 2021 atau 16% terhadap total kredit Bank Mandiri. Kredit sektor ini masih mengalami kontraksi sekitar 10% secara yoy.  

Namun, Bank Mandiri melihat peluang pertumbuhan krediy manufaktur masih besar "Ini salah satunya tercermin dari hasil survei indeks mananufaktur Indonesia  yang menunjukkan bahwa aktivitas usaha akan terus meningkat. Permintaan kredit manufaktur akan didorong juga kenaikan konsumsi menjelang Hari Raya Lebaran," kata Alexandra Askandar Wakil Direktur Utama Bank Mandiri. 

Baca Juga: Bank Besar Mempertebal Penghimpunan Dana Murah

Purchasing managers’ index (PMI) manufaktur Indonesia dari IHS Markit tercatat kembali mencetak rekor baru di posisi 54,6 pada April 2021, naik dari 53,2 bulan sebelumnya.  Indeks ini adalah survei bulanan yang dilakukan IHS Markit. Dalam survei ini, lembaga think tank global itu mengambil responden dari para manajer penjualan tentang aktivitas yang mereka lakukan.  IHS Markit menggunakan nilai 50 sebagai angka netral. Hasil survei di atas 50 menunjukkan terjadi ekspansi dalam perusahaan manufaktur. Sementara hasil di bawah 50 terjadi perlambatan.

Sementara BCA membukukan kredit manufaktur sebesar 22,2% terhadap total kredit. Sektor ini tumbuh 3,1% secara tahunan dan tumbuh 4% sejak awal tahun. Vera Eve Lim Direktur Keuangan BCA berharap pihaknya terus bisa mencatatkan penyaluran kredit di sektor ini.

Baca Juga: Kinerja Kredit Lesu Margin pun Layu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×