Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyedia layanan Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater PT Indodana Multi Finance (Indodana Finance) menyebut outstanding pembiayaan pada 2024 tumbuh 50%, jika dibandingkan pencapaian pada 2023.
Direktur Indodana Finance Iwan Dewanto mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan outstanding pembiayaan pada 2024 tumbuh signifikan.
Salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan pembiayaan adalah kondisi industri layanan BNPL yang masih terus tumbuh secara sehat.
"Ditambah masih tingginya permintaan dari masyarakat terhadap layanan paylater," ujarnya kepada Kontan, Jumat (31/1).
Baca Juga: OJK Keluarkan Ketentuan Baru Terkait Pengguna BNPL, Ini Kata Indodana Finance
Selain itu, Iwan menerangkan pertumbuhan Indodana Finance juga disebabkan adanya ekspansi merchant partner baik secara offline maupun online melalui layanan Indodana PayLater. Dia bilang perluasan merchant partner offline mencakup kota-kota di luar Jawa, seperti Bali, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sementara itu, Iwan menyampaikan tingkat Non Performing Financing (NPF) Indodana Finance saat ini masih di bawah ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sebesar 5%.
Sebagai informasi, piutang pembiayaan BNPL oleh perusahaan pembiayaan atau multifinance per November 2024 tercatat sebesar Rp 8,59 triliun. Nilai itu tumbuh sebesar 61,90%, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun Non Performing Financing (NPF) gross BNPL perusahaan pembiayaan tercatat sebesar 2,92% per November 2024. Angkanya terbilang naik dari posisi per Oktober 2024 yang sebesar 2,76%.
Selanjutnya: BPS: Sebanyak 34 Provinsi Catat Deflasi Januari 2025, Terbesar di Papua Barat
Menarik Dibaca: Manfaat Buah Naga untuk Penderita Diabetes yang Tersembunyi, Apa Saja?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News