Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: A.Herry Prasetyo
JAKARTA. Untuk menjalankan aktivitas usaha pembiayaan sepanjang tahun ini, PT Indomobil Finance Indonesia membutuhkan dana berkisar Rp Rp 4,94 triliun sampai Rp 5,16 triliun. Sebesar 60%-70% dari total kebutuhan dana tersebut akan ditopang dari penerbitan obligasi dan sindikasi pinjaman dari bank mitra luar negeri. Sementara, sisanya berasal dari pinjaman dalam negeri dan modal perseroan.
Jusak Kertowidjojo, Direktur Utama Indomobil Finance, mengatakan, kebutuhan dana hingga Rp 5,16 triliun tersebut digunakan untuk merealisasikan target pembiayaan baru yang dipatok tumbuh 15%-20% sepanjang tahun ini. Sepanjang 2014 lalu, Indomobil Finance mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 4,3 triliun. Angka tersebut turun 15,1% dibandingkan penyaluran pembiayaanb pada 2013 sebesar Rp 5,07 triliun.
Selain menerbitkan obligasi, Jusak mengatakan, BCA Finance akan mengandalkan pendanaan dari sindikasi pinjaman bank luar negeri. Sayang, Jusak belum bisa memastikan berapa jumlah sindikasi pinjaman tersebut. Yang jelas, jumlah sindikasi pinjaman bank luar negeri akan lebih besar dari sindikasi pinjaman tahun lalu sebesar US$ 172,5 juta. ‘Pinjaman dari bank dalam negeri tidak terlalu banyak. Ini sebagai diversifikasi sumber dana," ujar Jusak, Senin (23/3).
Indomobil Finance tercatat menjalani aktivitas usaha pembiayaan kendaraan roda empat dan roda dua, kendaraan niaga, dan alat berat. Tahun lalu, penyaluran pembiayaan kendaraan roda empat sebesar Rp 1,47 triliun, pembiayaan kendaraan roda dua Rp 1,17 triliun, pembiayaan kendaraan niaga Rp 826 miliar, dan pembiayaan alat berat dan lain-lain sebesar Rp 826 miliar. Selain aktivitas usaha tersebut, Indomobil Finance berencana menyalurkan pembiayaan untuk pemilikan rumah dan pembiayaan maritim. Perseroan bahkan tergabung dalam Kelompok Kerja Pembiayaan Maritim. Namun, manajemen masih enggan menyebutkan lebih detil terkait ekspansi usaha pembiayaan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News