Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re) mencatat pertumbuhan pendapatan premi mencapai Rp 6,34 triliun sepanjang tahun 2024.
Corporate Secretary Indonesia Re Aji Irawan mengatakan, pendapatan premi tumbuh sebesar 3% secara year on year (YoY) atau tahunan dari senilai Rp 6,16 triliun. Sementara klaim perusahaan tercatat senilai Rp 3,69 triliun, naik sebesar 13% secara YoY dari senilai Rp 3,25 triliun.
Untuk terus mengoptimalkan pertumbuhan kinerja, Indonesia Re telah menyusun sejumlah strategi. Di antaranya, mempercepat implementasi transformasi digital dengan mengadopsi teknologi terbaru yang terintegrasi, menggunakan platform digitalisasi reasuransi RIUConnect.
"Tujuan utama langkah ini adalah meningkatkan efisiensi operasional, akurasi underwriting, serta kemampuan analisis data untuk mendukung pengambilan keputusan strategis," kata Aji kepada Kontan, Senin (3/2).
Baca Juga: Indonesia Re Perkuat Komitmen Keterbukaan Informasi dengan Inovasi Digital
Strategi lainnya yakni meningkatkan kemitraan strategis dengan memperkuat engagement dan kolaborasi dengan mitra perusahaan, baik perusahaan asuransi dalam negeri, pialang reasuransi, maupun mitra internasional, guna menciptakan sinergi bisnis yang lebih baik.
Indonesia Re juga melanjutkan terus melanjutkan upaya perbaikan fundamental portofolio yang telah berlangsung selama dua tahun terakhir. Seperti me-restrukturisasi program treaty untuk menciptakan portofolio yang lebih seimbang, melakukan penyesuaian kapasitas sesuai dengan portofolio dan bisnis ceding company.
Kemudian mengkoreksi pricing untuk memastikan premi mencerminkan risiko yang sebenarnya, melakukan penyesuaian Terms and Condition (T/C) dan menerapkan full reporting (bordereaux) untuk Treaty Proportional.
Sementara untuk meningkatkan efisiensi operasional, Indonesia Re melakukan digitalisasi dan otomatisasi pada seluruh siklus kegiatan bisnis, mulai dari underwriting hingga klaim dan administrasi.
"Langkah ini bertujuan menyederhanakan proses bisnis dan mempercepat layanan kepada klien. Strategi-strategi ini mencerminkan komitmen Indonesia Re untuk terus berinovasi dan memberikan nilai tambah bagi para klien serta pemangku kepentingan," tuturnya.
Berdasarkan data terakhir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pendapatan premi serta klaim pada perusahaan reasuransi tampak mengalami penurunan hingga November 2024.
Selanjutnya: Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 16.293 Per Dolar AS di Hari Ini, Yen Paling Perkasa
Menarik Dibaca: Hujan Petir Landa Daerah Ini, Cek Ramalan Cuaca Besok (6/2) di Jawa Timur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News